1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

NASA Temukan 3 Planet Layak Huni

23 Februari 2017

NASA menemukan tujuh planet batuan seukuran Bumi yang mengorbit bintang induknya dari jarak aman. Temuan ini adalah bukti paling nyata adanya planet kebumian di sistem tata surya lain.

https://p.dw.com/p/2Y74W
Sieben erdähnliche Planeten um Trappist-1
Susunan sistem tata surya di seputar bintang Trappist-1Foto: NASA/JPL-Caltech

Tujuh planet mengorbit sebuah bintang kecil bernama Trappist-1 yang berjarak 40 tahun cahaya dari Bumi. Mengingat massa dan jarak orbitnya, ilmuwan meyakini ketujuh planet tersebut layak untuk diamati lebih lanjut. "Penemuan ini memastikan bahwa menemukan Bumi kedua hanya masalah waktu," kata Direktur Sains NASA, Thomas Zurbuchen.

Penemuan yang dipublikasikan di jurnal astronomi, Nature, itu mencakup tiga planet berbatu yang mengitari Trappist-1. Sejauh ini ilmuwan telah menemukan 3500 planet yang mengorbit bintang asing selain Matahari. "Ini untuk pertamakali ada banyak planet seukuran Bumi ditemukan mengorbit bintang yang sama," tutur ilmuwan NASA MIchael Gillon.

Erdähnlicher Planet 1f um Trappist-1
Foto: NASA/JPL-Caltech

"Saya kira kita telah mengambil langkah krusial untuk menemukan kehidupan di luar sana," kata Astronom Universitas Cambridge, Amaury Triaud. Karena bintang tersebut kecil dan relatif dingin, zona layak huni menjadi lebih dekat. Ketiga planet tersebut diyakini memiliki suhu yang moderat untuk menyimpan air dalam bentuk cair.

"Datanya sangat jelas," tulis Triaud kepada Reuters. Trappist-1 memiliki diameter yang cuma delapan persen dari ukuran Matahari. Ilmuwan berharap akan bisa memindai atmosfer planet-planet tersebut untuk mengungkap gas penyusunnya. 

Infografik Trappist-1 englisch

Meski belum ada, planet-planet tersebut suatu saat bisa menampung kehidupan. Usia Trappist-1 relatif muda, yakni 500 juta tahun dan masih akan bersinar hingga setidaknya 10 triliun tahun. Matahari sebaliknya telah mencapai separuh dari umurnya yang ditaksir akan mencapai 10 miliar tahun. Usia Trappist-1 jauh lebih panjang karena massanya yang lebih kecil ketimbang Matahari.

Namun begitu manusia belum akan mampu mengirimkan wahana ke Trappist-1. Pasalnya dengan mesin pendorong berbahan bakar cair seperti yang digunakan saat ini, sebuah wahana antariksa buatan manusia membutuhkan waktu 44 juta tahun untuk mencapai bintang kerdil tersebut.

rzn/yf (rtr,NASA)