Aroma Busuk Musim Semi
23 Maret 2015"Saya menciptakan parfum yang mengingatkan saya pada suasana pagi di musim semi di Italia sesaat setelah hujan mengguyur," tulis peracik wangi-wangian asal Italia, Giovanni Maria Farina, tahun 1708.
Parfum tersebut mengandung aroma jeruk Bergamot, jenis limau yang dibuat lewat persilangan. Dengan karyanya itu Farina menciptakan merek parfum pertama di dunia dan wangi-wangian paling populer pada abad ke 18: Eau de Cologne.
Jeruk dan bunga
Aroma musim semi buat Farina adalah bau tanaman khas kampung jalamannya di utara Italia: Jeruk, bunga Narsis dan Viola. Bau-bauan itu sudah dikenalnya sejak masa kecil. Dan pada prinsipnya hal serupa berlaku buat semua orang: Aroma musim semi buat manusia adalah aroma yang mereka baui ketika musim datang.
Aroma musim semi tidak terdapat dalam gen manusia, melainkan melalui proses belajar, di mana mereka setiap kali musim semi datang, mencium bau-bauan tertentu," kata peneliti parfum, Hanns Hatt dari Universitas Bochum.
"Aroma ini dikaitkan dengan pemandangan khas musim semi dan suhu yang menghangat. Dan ini terjadi sejak masa kanak-kanak."
Bau tak sedap
Tapi bukan aroma bunga Viola, Narsis atau melati yang memenuhi udara ketika musim semi tiba. "Aroma pertama musim semi muncul lebih awal," kata Professor Hatt. "Ketika sinar matahari pertama menghangatkan tanah yang dingin dan membeku, maka suhu yang hangat akan mencairkan air. Lalu daun-daunan kering akan melepas aroma yang dibawa oleh uap air ke indra penciuman kita."
Hasilnya adalah bau busuk. "Aroma pertama yang muncul pada musim semi sebenarnya tidak terlalu sedap," kata Hatt. Tapi karena otak manusia mengaitkan informasi dari hidung dengan pengalaman yang indah, maka manusia bisa mendapat perasaan positif dari bau tak sedap itu.
Hal yang sama juga berlaku sebaliknya. Buat yang menderita alergi terhadap serbuk bunga, melihat musim semi sebagai pengalaman yang tidak nyaman. Dengan kata lain, mereka yang tidak punya kenangan romatis selama musim semi, cuma akan mencium bau busuk tanpa ingatan positif.
rzn/vlz (welt,dpa,ap)