1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Musibah Kapal di Batam: 54 Tewas, 6 Dinyatakan Hilang

4 November 2016

Pencarian korban kapal TKI yang tenggelam di perairan Nongsa, Batam, dilanjutkan hari Jumat (4/11). Sampai kini polisi mencatat 54 korban tewas, 6 penumpang masih dinyatakan hilang.

https://p.dw.com/p/2SAGM
Indonesien Bootsunglück vor Batam
Foto: Reuters/Reuters TV

Jumlah korban tewas karena tenggelamnya kapal TKI di perairan Batam naik menjadi 54 orang. Tim gabungan melanjutkan pencarian pada hari Jumat, tiga hari setelah musibah itu terjadi.

Kapal yang diduga membawa 98 pekerja migran Indonesia itu tenggelam waktu subuh hari Rabu lalu ketika mendekati pelabuhan di Batam. Kapal yang berangkat dari Johor, Malaysia, itu diberitakan membawa banyak TKI ilegal yang ingin kembali ke Indonesia.

Kapolda Kepulauan Riau, Brigjen Polisi Sam Budi Gusdian mengatakan, sampai pukul 11.40 WIB, tim gabungan berhasil menemukanlagi 6 jenazah korban lagi, berarti hari ini ada lebih 30 jenazah yang berhasil dievakuasi. Total korban tewas yang ditemukan mencapai 54 orang.

"Total korban meninggal yang ditemukan sudah berjumlah 54 orang," kata Budi Gusdian hari Jumat (4/11. Mereka adalah 39 penumpang laki-laki dan 13 perempuan, satu bayi berumur 7 bulan dan satu anak perempuan.

"Sisa korban yang belum ditemukan berjumlah 6 orang," katanya.

Indonesien Bootsunglück vor Batam
Sebagian penumpang yang berhasil diselamatkan, setelah kapalnya tenggelam di perairan Nongsa, BatamFoto: Reuters/E. Su

Polisi menerangkan, 41 orang yang berhasil ditemukan selamat. Seorang anggota kru ditahan karena dicurigai terlibat dalam pengiriman TKI ilegal. Polisi masih mengejar kapten, yang dilaporkan telah melarikan diri. Sementara anggota kru ketiga masih belum diketahui nasibnya.

"Empat puluh satu orang ditemukan hidup sementara enam masih hilang. Sisanya meninggal", kata Kapolda Kepulauan Riau Budi Gusdian kepada wartawan.

Dia menambahkan, sampai sekarang baru 12 penumpang yang sudah resmi diidentifikasi.

Polisi mengatakan, kapal itu kemungkinan besar kelebihan muatan sehingga mudah oleng dan tenggelam. Tapi masih belum jelas, apa yang sebenarnya terjadi. Keterangan masih simpang siur, dari versi kapal menabrak karang hingga versi keributan antara penumpang dan awak kapal.

hp/rn (rtr, afp)