1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mumbai Seminggu Setelah Serangan Bom

20 Juli 2006

Seminggu yang lalu, kota Mumbai di India mengalami serangan beruntun. Ratusan korban tak berdosa tewas seketika. Kini Mumbai berangsur pulih.

https://p.dw.com/p/CPDF
Foto: AP

Jantung Mumbai kembali berdetak. Di stasiun-stasiun kereta kota metropolis ini jutaan orang sudah kembali turun dan naik kereta. Kondisi keseharian warga Mumbai. Bahkan Gubernur Vilasrao Deshmukh menyebut, ini bukti bahwa teror tidak akan dapat mematikan kota ini.

Vilasrao Deshmukh : “Pagi hari setelah serangan terjadi semua telah kembali normal. Saya melihat warga di kota setelah mengalami goncangan dan saya sangat yakin.. Semua ingin terus melangkah. Ini adalah karakter kota ini.”

Namun, untuk beberapa saat, kota berpenduduk 17 juta jiwa ini akhirnya dapat juga berdiam diri. Selasa sore tepat pukul enam lebih 24 menit – seminggu sebelumnya – terjadi ledakan pertama dari seluruhnya tujuh. Bunyi sirene menandakan dimulainya momen mengheningkan cipta selama dua menit bagi kota Mumbai. Seluruh kota menundukkan kepala dan mengenang para korban. Presiden Abdul Kalam meletakkan karangan bunga. Mobil, kereta, dan seluruh alat transportasi lainnya berhenti. Di bioskop-bioskop, pemutaran film pun dihentikan sejenak. Dua menit untuk mengenang diikuti oleh seluruh warga India. Termasuk anak perempuan ini.

“Semua korban adalah orang India. Maka saya memperlakukan mereka seperti saudara saya sendiri.”

Anak perempuan ini berada di Bangalore, ratusan kilometer jauhnya dari Mumbai. Ia tidak sendirian. Warga India lainnya mengenggam lilin untuk mengungkapkan duka mereka, baik yang beragama Hindu, Islam mau pun Kristen. Seorang laki-laki muda mengatakan :

“Semua yang tewas, adalah orang yang tidak bersalah. Mengapa mereka semua harus tewas? Tetapi kami semua adalah bangsa India – kejadian ini tidak akan merusak kesatuan kami.”

Sesat setelah serangan terjadi, kelompok radikal Islam Lashkar-e-Toiba menyatakan diri sebagai pelaku rentetan ledakan itu. Menurut aparat keamanan, kelompok ini terang-terangan bermaksud merusak hubungan antara dua negara tetangga India dan Pakistan. Jika perlu, melalui pertumpahan darah. Akibatnya, kaum muslim di berbagai wilayah jadi kambing hitam.

“Semua serangan teroris di dunia – di Amerika, di Palestina, mereka selalu menyalahkan kami, kaum Muslim.”

50 sketsa wajah telah diselesaikan oleh pihak kepolisian. Ratusan orang diperiksa dan beberapa diantaranya diinterogasi. Namun hasilnya belum ada. Tapi Gubernur Vilasrao Desmukh merasa optimis.

Vilasrao Desmukh : “Saya sangat yakin bahwa penyidikan ini akan mengungkap pelaku aksi ini.”

Dan jika ini terjadi, maka jantung Mumbai pastinya selama beberapa menit akan berdetak sedikit lebih cepat.