1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mladic Diekstradisi ke Den Haag

1 Juni 2011

Pengadilan akhirnya tolak banding yang diajukan pengacara Ratko Mladic. Bekas pemimpin tentara Serbia itu segera diekstradisi ke Den Haag, untuk diadili.

https://p.dw.com/p/11Rvs
epa02760833 Special forces of the Dutch police take their positions at Rotterdam The Hague Airport where Ratko Mladic will be taken to a helicopter to bring him to the Schebeningen prison in The Hague, the Netherlands, 31 May 2011. Bosnian Serb war crimes suspect Ratko Mladic has been extradited and is on a plane on his way to a UN court in The Hague. EPA/GUUS SCHOONEWILLE
Polisi Belanda Bersiap Menjelang kedatangan MladicFoto: picture alliance/dpa

Sebuah sel tunggal untuk Ratko Mladic sudah siap: 15 meter persegi, dengan toilet, pancuran mandi dan TV. Udara laut yang sehat, bisa masuk ke dalam sel melalui jendela dan pintu yang bisa dibuka. Dia juga bisa ke ruang kebugaran, berdoa atau bermain bola meja, mungkin bersama Radovan Karadzic, yang juga dipenjara di rumah tahanan Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Yugoslavia yang berlokasi di Den Haag.

Pembantaian Terburuk

ARCHIV - Frauen laufen durch die Gedenkstätte an das Massaker von Srebrenica in dem Dorf Potocari (Archivfoto vom 11.07.2009). Der als Kriegsverbrecher gesuchte frühere bosnisch-serbische General Ratko Mladic ist nach mehr als 15 Jahren auf der Flucht in Serbien festgenommen worden. Der frühere General wird unter anderem für das Massaker von Srebrenica verantwortlich gemacht. EPA/FEHIM DEMIR +++(c) dpa - Bildfunk+++
Sejumlah perempuan berjalan di tugu peringatan pembantaian Srebrenica.Foto: picture-alliance/dpa

"Ia hidup seperti di sebuah hotel. Kehidupan dia sangat, sangat lebih baik dibanding korban yang masih tinggal di Srebrenica, di kamp pengungsi atau di sini, di Belanda. Bagi para korban, apa yang terjadi sangat mengerikan.“ Itulah ekspresi kemarahan Johanne von Wurkom. Dia adalah orang yang berkampanye mendukung keluarga korban pembantaian Srebrenica.

Tahun 1995, sekitar delapan ribu orang Bosnia tewas. Tragedi itu disebut sebagai pembantaian terburuk di Eropa sejak Perang Dunia II. Ratko Mladic disebut telah memerintahkan pasukan Serbia melakukan pembantaian. Kini, dia harus menjawab tuduhan itu di hadapan Pengadilan Kejahatan Internasional Yugoslavia milik PBB, yang didirikan dua tahun sebelum tragedi Srebrenica pecah.

Pengadilan Internasional Pertama

"Ini benar-benar pengadilan internasional pertama yang didirikan. Orang sering bilang, yang kedua setelah Nürnberg. Tapi Nürnberg didirikan oleh sekutu setelah menang dalam Perang Dunia II. Sementara pengadilan ini adalah bulat keputusan negara-negara anggota PBB. Itu membuatnya menjadi pengadilan internasional yang pertama di dunia.“

NO FLASH!!! A helicopter-escorted convoy of police vehicles with flashing blue lights possibly carrying Ratko Mladic leaves Rotterdam Airport, Netherlands, Tuesday, May 31, 2011. Serbia has extradited Ratko Mladic to the U.N. war crimes tribunal where he will stand trial for genocide, 16 years after he was charged by the court for the killing of 8,000 Muslim men and boys in the worst massacre of civilians in Europe since World War II. (AP Photo/Bas Czerwinski)
Mobil yang dikawal helikopter, yang diduga mengangkut Mladic dari pelabuhan udara Rotterdam, setelah tiba dari Beograd.Foto: dapd

Demikian kata Nerma Jelacic, juru bicara Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Yugoslavia. Pengadilan ad hoc ini khusus dibuat untuk mengadili para penjahat perang Yugoslavia. Berbeda dengan Mahkamah Internasional yang bertugas mengadili kasus genosida dan kejahatan perang di seluruh dunia, pengadilan internasional untuk bekas Yugoslavia ini hanya mengadili kasus kekejaman perang yang terjadi pada awal tahun 1990-an di Yugoslavia. Dari 161 kasus, 126 diantaranya sudah selesai disidang.

Butuh Waktu Lebih Lama

In this photo provided by the Politika Newspaper, Bosnian Serb army commander Ratko Mladic, who was arrested Thursday, May 26, 2011, in Serbia after years in hiding. Genocide suspect Ratko Mladic in due in a Belgrade court for a hearing which is a legal step toward his extradition to a U.N. war crimes tribunal. Europe's most wanted war crimes fugitive was arrested Thursday in a northern Serbian village after 16 years on the run. The hearing is set for noon (1000 GMT) Friday, May 27, 2011. (AP Photo/Politika Newspaper) EDITORIAL USE ONLY EDITORIAL USE ONLY PHOTO PROVIDED BY THE POLITIKA NEWSPAPER AP PROVIDES ACCESS TO THIS PUBLICLY DISTRIBUTED HANDOUT PHOTO TO BE USED ONLY TO ILLUSTRATE NEWS REPORTING OR COMMENTARY ON THE FACTS OR EVENTS DEPICTED IN THIS IMAGE.
Ratko Mladic (26/05/2011)Foto: AP

Persidangan atas kasus Radovan Karadzic hingga kini masih berjalan. Diperkirakan baru pada tahun 2013 akan selesai. Setelah itu, Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Yugoslavia seharusnya benar-benar harus ditutup. Serge Brammertz, kepala jaksa penuntut menjelaskan, "Pengadilan ini diciptakan untuk waktu yang sangat terbatas. Pada tahun-tahun pertama pengadilan ini berurusan dengan kasus-kasus yang paling berat."

Ia menambahkan, pada tahun 2004, Dewan Keamanan telah memutuskan apa yang disebut sebagai Complician Strategy yaitu bahwa sejak tahun 2004 tak ada lagi tuntutan baru, dan sebagian dari proses diserahkan ke badan berwenang di wilayah bekas Yugoslavia.

Kini, setelah Ratko Mladic ditangkap, negosiasi masih berlanjut mengenai kapan Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Yugoslavia ini akan ditutup. Proses terhadap Mladic kemungkinan akan berlangsung hingga 2016, sementara Goran Hadzic, terdakwa terakhir, hingga kini masih buron. Mungkin perlu beberapa waktu lagi sebelum Pengadilan Kejahatan Internasional untuk Yugoslavia ini akhirnya ditutup.

Andreas Reuter / Andy Budiman

Editor: Marjory Linardy