1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Merkel Ingin Sukseskan Konstitusi Eropa

18 Januari 2007

Dalam pidato pertamanya sebagai Ketua Dewan Eropa di Straßburg, Prancis, ia mempromosikan konstitusi Eropa dan mengingatkan, supaya ini jangan sampai gagal.

https://p.dw.com/p/CP9a
Merkel ketika berpidato di Straßburg, Prancis
Merkel ketika berpidato di Straßburg, PrancisFoto: AP

Di Straßburg dikatakannya, ia akan mengupayakan agar sampai akhir masa kepemimpinan Jerman, akan sudah ada jadwal untuk melanjutkan proses ratifikasi konstitusi tersebut. Juru biacara sejumlah fraksi parlemen Eropa menyambut baik kebulatan tekad Merkel. Baik kubu konservatif maupun sosialis, termasuk partai kiri dan partai hijau mendukung konstitusi bersama bagi hampir 500 juta warga Eropa. Pidato Merkel di Straßburg sangat emosional, tetapi mengena di hati mereka yang mendengarkannya, demikian pendapat Kurt Gerhardt dalam komentarnya:

"Kiranya terlalu mudah dan akan menjemukan untuk membeberkan program masa kepresidenan Jerman di Parlemen Eropa. Karena itu sudah diketahui umum. Kanselir Angela Merkel justru memilih soal yang lebih pelik, dan ini boleh dikatakan sangat berani."

Ia mengemukakan, apa makna Eropa yang bersatu bagi dirinya sendiri. Selama 35 tahun dulu ia hanya dapat mengamati Eropa yang bebas dari luar. Kalau orang membicarakan tentang inti Eropa, maka tentunya itu tidak terlepas dari istilah-istilah yang sudah sangat sering digunakan, seperti keaneka-ragaman, kebebasan, tanggung jawab dan toleransi.

Tetapi bila Angela Merkel justru menggarap istilah-istilah yang sulit itu, dan sesudahnya para anggota parlemen Eropa dan wartawan yang bukan berasal dari Jerman bisa mengatakan, bahwa mereka merasa senang, artinya itu dilakukannya dengan sangat baik.

Walau pun, terutama dari pihak Jerman sendiri, ada yang mengeluarkan selentingan bahwa itu terkesan berlebihan. Di Parlemen Eropa, Angela Merkel tidak berbicara untuk warga Jerman, melainkan untuk warga Eropa, termasuk juga bagi warga Eropa Timur. Mereka ini pastilah dapat membayangkan apa yang dimaksudkan, ketika Kanselir Merkel mengatakan bahwa Eropa harus terlebih dulu menemukan jiwanya. Tidak tiap orang sama seperti orang Jerman yang selalu bersikap rasional.

Siapa yang hanya kenal penampilan Kanselir Merkel di Jerman, pastilah keheranan melihat, betapa ia disambut dengan antusias di Eropa. Kemarin sambutan serupa itu dapat dirasakan, baik di ruang pleno parlemen Eropa yang penuh -tidak seperti biasanya- dan juga dalam konferensi pers yang dibanjiri wartawan.

Orang memberikan banyak kepercayaan kepada Kanselir Merkel. Jauh lebih banyak dari publik di Jerman sendiri. Ia dianggap punya bobot politik yang sangat besar. Tetapi Merkel masih harus membuktikan, bahwa ia dapat memanfaatkan kepercayaan itu dengan baik.

Kalau semua berjalan lancar, maka ia dapat menggunakan bobot politik yang dipercayakan kepadanya untuk menggolkan konstitusi Eropa. Atau seperti apa yang dikatakannya sendiri, yaitu bahwa "kelalaian historis" ini dapat diurungkan.