1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

021211 Regierungserklärung

2 Desember 2011

Hanya dengan penyatuan fiskal, perbedaan di antara negara anggota Uni Eropa dapat diatasi, kata Merkel.

https://p.dw.com/p/13Lpi
Kanselir Jerman Angela Merkel di depan parlemen, Kamis (02/12)Foto: dapd

Uni Eropa dibelit krisis paling sulit sejak mata uang Euro diberlakukan, bahkan mungkin sejak awal kesepakatan Eropa. Demikian diagnosa Kanselir Merkel, sepekan menjelang KTT UE di Brussel. Penyebab krisis ini adalah hutang yang terlalu besar dan kurangnya daya saing negara-negara anggota. Penyelsaiannya tak bisa dalam tempo semalam.

"Pemerintah Jerman selalu menegaskan bahwa krisis hutang Eropa tidak dapat diselesaikan dengan aksi pembersihan dalam semalam. Penanganan krisis hutang negara adalah sebuah proses yang akan berlangsung bertahun-tahun", kata Merkel.

Di depan parlemen, Kamis (02/11) di Berlin, Merkel menegaskan, hanya dengan penyatuan fiskal, perbedaan di antara negara anggota Uni Eropa dapat diatasi. Selain itu, penyebab krisis Euro dapat diperangi secara efektif.

Penyatuan fiskal adalah prasyarat penting untuk memperkuat penyatuan mata uang dan ekonomi bersama. Hal ini menuntut perubahan perjanjian Lisabon dan sanksi otomatis terhadap pendosa anggaran. Senin depan, Jerman dan Perancis akan bersama-sama mengolah usulan untuk diajukan dalam KTT.

Dominasi Jerman?

Tetapi, menuduh Jerman ingin mendominasi Eropa adalah salah, kata Merkel. "Kami mendukung budaya pertumbuhan dan stabilitas tertentu, tetapi kami melakukannya dalam semangat Eropa Konrad Adenauer dan Helmut Kohl. Jerman dan penyatuan Eropa, dulu dan kini, adalah dua sisi mata uang, dan itu tidak akan pernah kita lupakan", kata Merkel.

Frankreich Deutschland Finanzkrise Nicolas Sarkozy und Angela Merkel in Straßburg
Jerman dan Perancis akan diskusikan perubahan Perjanjian LisabonFoto: dapd

Merkel menekankan sekali lagi, bahwa tidak bisa ada hukuman bersama bagi pendosa anggaran. Dengan begitu diskusi tentang Eurobond selesai.

Dengan posisinya ini, Kanselir ditentang oposisi. Ketua fraksi SPD Frank Walter Steinmeier menuduh Merkel ikut mempertajam krisis Euro dengan sikapnya yang plin-plan.

"Krisis di Eropa meruncing secara dramatis. Dan Anda Ibu Merkel, Anda dan pemerintah ini, Anda bukan penyebab, tetapi sikap plin-plan, tanpa keputusan, ikut berkontribusi pada krisis. Strategi manipulatif Anda membuat situasi di Eropa tidak stabil. Sebaliknya, koalisi pemerintah hitam-kuning yang tidak sepakat dalam hal apapun ini, membahayakan stabilitas Eropa. Ini faktanya."

Pasar positif

Kritik Partai Kiri lebih mendasar. Penyebab krisis bukan terletak pada hutang negara melainkan pada kekuasaan bank-bank, asuransi dan fund, kata ketua fraksi Kiri Gregor Gysi. Ia menuntut bank-bank swasta besar beralih menjadi lembaga publik. Hanya dengan begitu krisis dapat diperangi secara efektif. Sebaliknya, kebijakan yang diambil selama ini menuntun pada kemerosotan sosial dan pemiskinan.

"Tidak bisa diterima lagi. Di Italia, Yunani, teknokrat diangkat tanpa pemilu, tanpa perubahan. Begitu mudahnya memecat pemerintah yang tidak disukai lagi lantas diganti dengan orang-orang manapun yang disambut baik UE. Kemerosotan demokrasi secara dramatis, inilah yang kita alami", kata Gysi.

Oposisi mengkritik tajam kebijakan pemerintah Jerman. Sebaliknya, pasar uang bereaksi positif. Nilai tukar mata uang di bursa saham Frankfurt bergerak naik, setelah Kanselir menyampaikan penjelasan pemerintah Kamis kemarin di Berlin.

Bettina Marx/ Renata Permadi

Editor: Ayu Purwaningsih