1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

COP23: Merkel dan Macron Serukan Kepemimpinan Eropa

16 November 2017

Perancis dan Jerman akan mendorong Eropa jadi garda depan perlindungan iklim. Tapi berbeda dengan Perancis, Jerman belum menyebutkan target jangka pendek yang konkrit.

https://p.dw.com/p/2nj7v
Foto: Reuters/W. Rattay

Kanselir Jerman Angela Merkel membuka pidatonya pada Konferensi Iklim COP23 di Bonn dengan menunjuk kesepakatan Uni Eropa yang disepakati minggu lalu tentang Sistem Perdagangan Emisi. Strategi itu adalah salah satu kunci Eropa untuk mencapai target reduksi emisi gas rumah kaca sesuai Perjanjian Iklim Paris.

Namun kanselir Jerman menegaskan, langkah itu saja belum cukup. Karena itu, diperlukan langkah-langkah yang lebih jauh lagi. „Saya mengatakannya dengan jujur, hal itu tidak mudah, juga di Jerman", kata Merkel hari Rabu (15/11) kepada wakil dari 195 negara yang hadir dalam Konferensi Iklim COP23 di Bonn..

Target Jerman untuk tahun 2020 memang „sangat ambisius", tapi masih belum cukup, kata Merkel. Sampai tahun 2020, Jerman menargetkan reduksi emisi gas rumah kaca sampai 40 persen dari kondisi tahun 1990.

Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara di hadapan gelegasi dari 195 negara
Kanselir Jerman Angela Merkel berbicara di hadapan gelegasi dari 195 negaraFoto: picture-alliance/AP Photo/M. Meissner

Tahun 2021 Perancis akan tinggalkan energi batubara

Presiden Perancis Emmanuel Macron, yang berbicara setelah Angela Merkel, mengatakan kepada para delegasi bahwa negaranya akan meninggalkan energi batubara mulai tahun 2021.

Emmanuel Macron juga mendesak Eropa untuk memimpin upaya dunia melawan perubahan iklim, setelah Amerika Serikat menyatakan akan keluar dari Perjanjian Iklim Paris. Dia juga mengatakan, Eropa akan menutup dana perubahan iklim yang seharusnya menjadi bagian Amerika Serikat. Dana itu ditujukan untuk membantu negara-negara berkembang menerapkan strategi reduksi emisi gas rumah kaca.

"Saya mengusulkan agar Eropa menggantikan Amerika," kata Presiden Perancis Emmanuelle Macron. "Dan Perancis akan menghadapi tantangan itu," tandasnya disambut oleh tepuk tangan hadirin.

Presiden Perancis Emmanuel Macron di Konferensi Iklim COP23, Bonn
Presiden Perancis Emmanuel Macron di Konferensi Iklim COP23, BonnFoto: Getty Images/AFP/L. Schulze

Sekjen PBB serukan dunia ambil langkah lebih tegas

Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyerukan kepada negara-negara peserta agar lebih tegas lagi dalam menerapkan langkah perlindungan iklim.

„Perubahan iklim adalah ancaman serius era masa kini, kata Antonio Guterres. „Jangka waktu, di mana kita mengambil langkah untuk mencapai target dua-derajat-Celcus, bisa habis dalam 20 tahun mendatang atau lebih sedikit lagi. Dan kita mungkin hanya punya waktu 5 tahun, jika ingin mencapai target satu-setengah-derajat-Celcius", katanya.

Namun Sekjen PBB juga mengakui bahwa sekarang sudah terlihat ada kemajuan. Dulu orang berpendapat, pertumbuhan ekonomi hanya dapat dicapai dengan tingkat emisi gas rumah kaca yang lebih tinggi. Tapi hal itu kini sudah terbantah di beberapa negara.

Konfernsi Iklim COP23 di Bonn bertujuan untuk menetapkan langkah-langkah yang perlu dalam meredam pemanasan bumi pada tingkat serendah mungkin. Konferensi dua minggu itu akan ditutup hari Jumat (17/11).

hp/ (dpa/afp)