1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Jerman Tuntut Kerja Sama, Bukan Proteksionisme Ekonomi

2 November 2018

Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmaier menyerukan pembentukan aliansi global yang mendukung ekonomi pasar dalam menghadapi meningkatnya proteksionisme ekonomi di seluruh dunia.

https://p.dw.com/p/37Z4B
Indonesischer Präsident Joko Widodo trifft Wirtschaft und Energie Minister Peter Altmaier
Foto: L. Rachev/Biro Pers Setpres

Konferensi jaringan terbesar Jerman di kawasan Asia-Pasifik sedang digelar di Jakarta mulai 1 November hingga 3 November 2018. Lebih dari 900 pelaku bisnis dan tokoh politik internasional menghadiri acara The 16th Asia Pasific Conference of German Business (APK).

Kerja sama bukan protesionisme

Dalam kesempatan tersebut Menteri Ekonomi dan Energi Jerman Peter Altmaier mengungkapkan para pelaku bisnis Jerman mendukung perdagangan bebas global dan ingin memperluas kerjasama dengan negara-negara di kawasan Asia-Pasifik. Selain itu untuk menghadapi proteksionisme ekonomi ia menyerukan komunitas global untuk bekerja sama.

Indonesischer Präsident Joko Widodo trifft Wirtschaft und Energie Minister Peter Altmaier
Menteri Ekonomi dan Energi Jerman bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, 1 November 2018Foto: L. Rachev/Biro Pers Setpres

"Mari membentuk aliansi global yang mendukung ekonomi pasar, inilah yang dibutuhkan dunia, bukan proteksionisme," kata Altmaier. Ia juga mengatakan Jerman akan mendukung upaya untuk menjaga aturan perdagangan bebas dengan mereformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Dia mengatakan WTO tidak sempurna, "tapi saya tidak melihat alternatif yang valid".

Baca juga: Presiden Jokowi Bahas Revolusi Industri 4.0 dan Vokasi dengan Menteri Ekonomi dan Energi Jerman

Peluang Indonesia

Sementara itu Direktur Utama Kamar Dagang Jerman (AHK) di Indonesia Jan Rönnfeld mengatakan, "Indonesia dipilih (menjadi penyelenggara APK) untuk memberi perhatian pada negara ini. Perusahaan Jerman tidak cukup menyadari (potensi) negara ini yang sebenarnya, mengingat ukuran dan peluang yang ditawarkannya. Jadi Jakarta dipilih untuk memfokuskan kembali pada hal itu".

Menurutnya secara keseluruhan Indonesia punya iklim investasi yang cukup positif. "Negara ini tampaknya sangat stabil. Dengan pertumbuhan ekonomi tahunan sekitar 5 atau 6 persen, sebenarnya Indonesia adalah negara anggota G20 dengan pertumbuhan ekonomi yang paling stabil," ujarnya. yp/hp (dpa, rtr)