1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

011110 Westerwelle Russland

2 November 2010

Tak hanya mengajak kerjasama, Menlu Jerman Westerwelle tegaskan kritik mengenai pengadilan politis terhadap mantan dirut Yukos, Michail Chodorkowsky.

https://p.dw.com/p/Pvtb
Menlu Jerman Guido Westerwelle, kiri bersama Menlu Rusia Sergei Lavrov di Moskow, Rusia, 1 Nov 2010.Foto: AP

Dalam hubungan diplomatik Jerman-Rusia, kunjungan ketiga Menteri Luar Negeri Jerman ke Rusia merupakan kunjungan kerja biasa. Tema yang dibahas oleh Menlu Jerman Guido Westerwelle dengan Menlu Rusia Sergej Lawrow hari Senin (1.11.) relatif standar. Dalam program atom Iran, keduanya menyerukan agar pemimpin di Teheran segera kembali ke meja negosiasi. Diharapkan bulan ini juga.

Selain itu Westerwelle mengundang Rusia untuk bekerjasama secara konstruktif dalam rencana NATO untuk membangun sistim penangkal rudal. Menlu Jerman Guido Westerwelle sangat berharap ajakannya ditanggapi secara positif, "Kami juga di dalam NATO telah mengupayakan agar ada ajakan yang jelas bagi Rusia untuk turut aktif berpartisipasi dalam program pertahanan itu. Dan ini merupakan hal yang harus dibicarakan dari awal, dan agar nanti dibicarakan kembali di Lisabon. Saya jelas menyambut pernyataan Presiden Dmitri Medvedev, bahwa ia sendiri akan hadir di Lisabon. Itu merupakan isyarat yang penting."

Sebaliknya Lavrov tampak lebih hati-hati. Dikatakannya, perlu ada penilaian bersama mengenai tingkat ancaman yang dihadapi. Selain itu Rusia membutuhkan lebih banyak informasi, bagaimana bentuk partisipasi konkrit itu. Namun ia optimis bahwa informasi itu akan diterimanya dari Sekretaris Jendral NATO Anders Fogh Rasmussen dalam hari-hari mendatang.

Lavrov kemudian mengangkat isu kemudahan perjalanan bagi warga Rusia ke Eropa, sembari menyambut gembira terlihatnya pergerakan tanggapan akan hal ini di tingkat Uni Eropa. Apalagi Westerwelle menjelaskan, bahwa Jerman tetap mendukung upaya jangka panjang, agar warga Rusia bisa bebas visa bila berkunjung ke negara anggota Schengen.

Westerwelle menerangkan, "Pada prinsipnya yang masih harus dibicarakan adalah masalah-masalah yang lebih rinci, agar pemberlakuan visa bagi kedua belah pihak dapat menjadi catatan sejarah. Dapat diketahui bahwa kami bekerja menuju target itu, namun kenyataannya, banyak hambatan praktis yang harus diatasi dan tak dapat dikesampingkan".

Yang lebih sulit disampaikan secara diplomatis adalah kritik tegas Westerwelle sehubungan proses pengadilan terhadap mantan dirut perusahaan minyak Rusia Yukos, Michail Chodorkowsky. Tahun 2011 masa hukumannya atas tuduhan penggelapan pajak dan penipuan akan habis, namun kini Khodorkowsky diadili kembali dengan tuduhan telah menjual minyak secara ilegal.

Banyak pihak menilai pengadilan baru ini beralasan politik, karena Khodorkowsky dianggap sebagai ancaman bagi pemerintah Rusia. Westerwelle menegaskan, bahwa masyarakat internasional menyoroti proses pengadilan itu dengan seksama. Dikatakannya juga bahwa merupakan kepentingan Rusia untuk dengan serius menanggapi kekuatiran masyarakat internasional itu. Menghadapi kritik tersebut raut wajah Lavrov tak berubah. Ia hanya menjawab tegas, pengadilan yang akan menentukan.

Christoph Grabenheinrich / Edith Koesoemawiria
Editor: Dyan Kostermans