1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu Jerman Heiko Maas Serukan Multilateralisme

26 September 2019

Bekerja sama dengan negara lain tidak berarti mengkhianati negara sendiri, kata Heiko Maas di Sidang Umum PBB. Jerman mempromosikan multilateralisme melawan unilateralisme Donald Trump.

https://p.dw.com/p/3QIGL
Heiko Maas, Jerman, Menlu
Foto: Getty Images/AFP/J. Eisele

Berbagai masalah global dan kemanusiaan hanya bisa dihadapi jika negara-negara bekerja sama, kata Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas dalam pidatonya di depan Sidang Umum PBB hari Rabu (25/09).

"Siapa pun yang mencintai negaranya.., akan berkomitmen untuk bekerja sama (dengan negara lain), karena hanya dengan bekerja bersama kita semua akan memiliki masa depan," kata Heiko Maas.

"Kerja sama bukan merupakan pengkhianatan terhadap negara sendiri," tambahnya, menanggapi pernyataan Presiden AS Donald Trump di PBB, bahwa "masa depan bukan milik globalis," melainkan milik para "patriot."

Maas juga menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan konkret dalam pencegahan konflik, bukan hanya menanggapi konflik yang sudah terjadi.

"Terlalu sering, krisis dan konflik tidak dibahas di Dewan Keamanan PBB hingga tembakan dilepaskan," kata Menlu Jerman itu.

Johnson, Rouhani, New York
PM Inggris Boris Johnson (kiri) bertemu Presiden Iran Hassan Rouhani di sela-sesa Sidang Umum PBB di New YorkFoto: picture-alliance/dpa/PA Wire/S. Rousseau

"Jangan berjuang sendirian.."

Dalam pidatonya Heiko Maas menyerukan kebijakan luar negeri yang "berkelanjutan", yang melibatkan semua pemangku kepentingan, menghormati aturan lembaga internasional, dan fokus pada upaya mencegah serta menemukan solusi permanen bagi konflik. Jerman yang pernah menjadi pencetus Perang Dunia dan kemudian hancur semasa perang, menarik manfaat besar dari kerjasama internasional.

"Jerman telah mendapat manfaat dari aturan internasional selama 70 tahun terakhir," kata Maas. "Jangan pernah lagi melakukannya sendirian - itu adalah pelajaran dari sejarah kami - sejarah Jerman."

Maas menyebut perubahan iklim sebagai "persoalan kelangsungan hidup manusia". "Perang masa depan adalah iklim," katanya.

Trump. Abe, New York
PM Jepang Shinzo Abe (kiri) dan Presiden AS Donald Trump (kanan) menandatangani perjanjian dagang disela-sela Sidang Umum PBB di New YorkFoto: picture-alliance/AP Photo/E. Vucci

Aliansi untuk multilateralisme

Tahun lalu, Heiko Maas dan rekannya Menlu Prancis meluncurkan "Alliance for Multilateralism," sebuah aliansi yang ingin bekerja untuk meningkatkan kerja sama internasional, mereformasi lembaga-lembaga internasional, dan menangani berbagai masalah global seperti pelucutan senjata, digitalisasi dan perubahan iklim.

Berbicara di hadapan Sidang Umum PBB di New York, Heiko Maas mengumumkan akan mengundang rekan-rekan menteri luar negeri dari sekitar 50 negara yang telah bergabung dengan aliansi.

Mereka nantinya akan fokus pada "langkah-langkah konkret" untuk bekerja mencapai tujuan. "Kami tidak bisa lagi bertindak tanpa (prinsip) berkelanjutan," kata Heiko Maas.

hp/ts (dpa, afp, epd)