1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menlu Inggris Mengundurkan Diri

15 Juli 2014

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague secara mengejutkan mengundurkan diri. Pembaruan dalam politik adalah hal baik dan jabatan bukan tujuan akhir, tulis Hague lewat Twitter.

https://p.dw.com/p/1Cd0o
Foto: REUTERS

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengumumkan pengunduran dirinya hari Senin malam (14/07).

"Malam ini saya meletakkan jabatan sebagai menteri luar negeri setelah empat tahun menjabat dan selanjutnya akan menjadi ketua majelis rendah", tulis Hague lewat Twitter. Ia juga menulis tidak akan mencalonkan diri lagi dalam pemilu parlemen mendatang.

"Pembaruan dalam politik adalah (hal) baik, dan memegang jabatan bukanlan tujuan akhir", tulis Hague. "Setelah 26 tahun menjadi anggota parlemen, inilah saat yang tepat untuk pergi".

Pengamat politik menduga, pengunduran diri Hague, 53 tahun, adalah bagian dari rencana Perdana Menteri David Cameron melakukan reshuffle kabinet besar-besaran untuk menghadapi pemilu 2015.

Sekalipun perombakan kabinet sudah diharapkan, tidak banyak yang memperkirakan bahwa Hague akan menjadi salah satu menteri yang diganti. Yang disebut-sebut akan menggantikan Hague sebagai menteri luar negeri adalah Philip Hammond, yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Karir politik cemerlang

William Hague meniti karir cemerlang di Partai Konservatif Inggris. Tahun 1997, pada usia 36 tahun, ia terpilih sebagai ketua partai dan berusaha memberi wajah baru dan modern pada partai tua itu. Namun publik dan media saat itu belum bisa menerima gagasan-gagasannya.

Hague akhirnya mundur dari jabatan ketua partai ketika kubu Konservatif mengalami kekalahan dalam pemilu 2001. Sebagai pembicara ulung dan penuh humor, ia sering muncul dalam berbagai acara diskusi di televisi.

Tahun 2005, David Cameron menjadi ketua Partai Konservatif kembali mengajak William Hague masuk dalam tim intinya untuk isu politik luar negeri. Setelah Konservatif memenangkan pemilu tahun 2010, ia akhirnya diangkat sebagai menteri luar negeri.

Selama empat tahun dalam jabatannya, William Hague mengalami berbagai gejolak internasional, dari Musim Semi Arab, Perang Suriah, konflik di Ukraina dan pertentangan yang makin keras antara Inggris dan Uni Eropa.

Sekalipun awalnya dikenal sebagai politisi konservatif yang skeptis terhadap Eropa, pada beberapa tahun terakhir William Hague justru mengeritik sikap anti Eropa di partainya. Tahun 2011, sebagian tokoh konservatif malah menuduh Hague bersikap terlalu lunak terhadap Uni Eropa.

"Setelah begitu lama terjun ke politik, saya ingin beralih dan melakukan banyak hal lain yang ingin saya lakukan sejak dulu", tulis Hague di Twitter.

hp/ab (afp, rtr, dpa)