Menlu AS dan Presiden RI Bahas Iran dan Suriah

Dalam pertemuan itu, mereka antara lain membicarakan konflik Suriah dan kontroversi terkait program nuklir Iran. Demikian pernyataan Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawa.

“Menteri Clinton mengungkapkan kecemasan atas situasi di Suriah yang telah meluas sedemikian rupa dan bisa menciptakan ketidakstabilan di kawasan Timur Tengah secara umum,“ kata Natalegawa.

Clinton sendiri tidak berkomentar setelah pertemuan.

Kedua pemimpin itu setuju bahwa sebagai penandatangan perjanjian non-proliferasi PBB, Iran memiliki hak untuk mengembangkan teknologi nuklir dengan tujuan damai untuk rakyatnya.

“Tapi Iran sebagaimana negara lainya, harus memenuhi kewajiban sebagaimana yang ditetapkan dalam perjanjian proliferasi nuklir,” kata Menteri Luar Negeri Indonesia tersebut.

Amerika dan sekutunya negara-negara Eropa barat selama ini menuduh Iran sedang mencoba membangun senjata nuklir, sementara Iran membantah dan menyebut bahwa program nuklir mereka adalah untuk kepentingan damai. Dari Indonesia Clinton melanjutkan lawatannya ke Asia dan bertolak ke Cina.

dpa (AB/ HP)