1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menkeu Jerman di Pertemuan Davos

Andreas Becker24 Januari 2014

Krisis ekonomi belum berlalu, tapi optimisme sudah kembali ke Eropa. Demikian dikatakan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble dalam percakapan dengan DW di pertemuan WEF Davos.

https://p.dw.com/p/1Awm1
Foto: Reuters

Krisis ekonomi belum berlalu, tapi optimisme sudah kembali ke Eropa. Demikian dikatakan Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble dalam percakapan dengan DW di pertemuan WEF Davos.

Kebanyakan politisi di Pertemuan Davos biasanya mempromosikan investasi untuk negaranya. Tapi Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble lebih menahan diri. Schäuble diwawancarai oleh Direktur Jendral Deutsche Welle yang baru, Peter Limbourg.

Politik keuangan Jerman tidak akan berubah dalam waktu dekat. "Dalam politik keuangan, kami akan melanjutkan kebijakan nol hutang", tandas Schäuble hari Jumat (24/01) dalam percakapan dengan DW. Pesan inti yang ingin ia sampaikan adalah: kontinuitas.

Schäuble menolak kritik beberapa negara Eropa tentang ekspor Jerman yang dianggap terlalu besar dan membahayakan keseimbangan perdagangan. "Di kawasan Euro, tidak ada surplus perdagangan", kata Menkeu Jerman itu. Surplus dicapai Jerman dalam perdagangan dengan negara-negara di luar Uni Eropa.

Situasi Membaik

Kekuatan ekonomi Jerman justru menguntungkan negara-negara Uni Eropa, karena dalam produk ekspor Jerman "juga terdapat banyak elemen yang dibuat oleh mitra-mitra Jerman di Eropa". Tanpa kemajuan ekonomi Jerman, situasi di kawasan krisis Euro bisa lebih parah lagi. Ini adalah bagian dari "tanggung jawab kami terhadap Eropa", pungkas Schäuble.

Menteri Keuangan Jerman selanjutnya menjelaskan, stabilitas ekonomi di Jerman menjadi salah satu alasan, mengapa situasi di kawasan Euro mulai membaik. Tanda-tanda perbaikan itu antara lain turunnya tingkat suku bunga untuk obligasi dari Yunani, Irlandia, Portugal dan Spanyol.

Sekalipun ada perbaikan, masih banyak yang harus dilakukan. Situasi ekonomi secara keseluruhan tidak begitu mengkhawatirkan seperti satu tahun yang lalu. Perubahan suasana ini "sangat terasa" dalam Pertemuan Davos, juga dalam pertemuan dengan Dana Moneter Internasional IMF dan negara-negara G-20.

"Dua tahun lalu, gelas Yunani sudah hampir kosong, sekarang sudah setengah penuh", tutur Wolfgang Schäuble. Ia memuji upaya keras Yunani dalam melakukan penghematan dan menyatakan, sangat sulit baginya untuk melakukan langkah serupa di Jerman.

Memuji Langkah Perancis

Sebelumnya, PM Inggris David Cameron berbicara tentang "energi murah" sebagai salah satu prasyarat penting untuk mempertahankan daya saing. Ia mengusulkan agar Eropa mengijinkan metode "fracking" sebagai salah satu metode menghasilkan energi. Fracking dilakukan secara luas di Amerika Serikat, tapi metode ini masih dilarang di sebagian besar negara Eropa karena dianggap merusak lingkungan.

Beberapa negara Eropa ingin memperluas energi atom untuk memenuhi kebutuhan industri, tapi pemerintah Jerman tetap ingin melakukan transisi dan meninggalkan energi atom. Jerman ingin beralih ke sumber-sumber energi terbarukan seperti angin dan matahari dan dalam jangka panjang menghentikan operasi pembangkit listrik tenaga nuklir.

Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schäuble memuji kebijakan reformasi di Perancis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Presiden Perancis Francois Hollande baru-baru ini mengumumkan langkah reformasi, antara lain penurunan pajak perusahaan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan daya saing industri.