1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Meninggalnya Seorang Pemberani

Miodrag Soric24 April 2007

Senin 23 April mantan presiden Rusia, Boris Jelzin meninggal dalam usia 76 tahun. Dari dunia internasional terdengar sejumlah pujian atas keberanian Jelzin.

https://p.dw.com/p/CItB
Foto: picture-alliance/ dpa

Boris Nikolajevitsch Jeltzin adalah seorang pemberani. Agustus 1991 ia berhasil mencegah penggulingan kekuasaan oleh orang-orang yang masih berpegang pada paham komunis, yang ingin memutar balik waktu dan meruntuhkan demokrasi yang baru berdiri. Ia berdiri di atas sebuah panser di depan apa yang disebut Gedung Putih di Moskow, dan memimpin perlawanan, tanpa memperdulikan nyawanya sendiri. Atas upayanya, Uni Sovyet yang totaliter berhasil dibubarkan dengan damai, dan dengan itu diciptakan landasan demokrasi.

Terutama Jerman sangat berhutang budi pada Boris Jeltzin. Sebagai presiden pertama yang dipilih secara demokratis, ia menarik tentara Rusia dari Jerman yang sudah bersatu. Seperti halnya negara-negara Eropa lain, Jerman juga menyukai Jeltzin. Negara-negara Barat, terutama mantan kanselir Jerman, Helmut Kohl mendukung Jelzin dalam menangani beban berat berupa perombakan perekonomian sosialis yang sepenuhnya dikendalikan negara. Saat itu, Rusia mendapat pinjaman milyaran. Jelzin memerintah sebuah negara yang tidak memiliki pendapatan apapun.

Beban Berat Pemimpin Negara

Namun tidak semua masalah di negara raksasa Rusia bisa diselesaikan dengan uang. Korupsi semakin merajalela di Kremlin. Belakangan Boris Jelzin juga tidak selalu memilih orang yang tepat untuk menjadi menteri dan penasehatnya. Kesalahan tersebut merugikan perekonomian Rusia hingga milyaran.

Tetapi proses perombakan dari perekonomian terpimpin menjadi perekonomian pasar tidak ada pedomannya. Jadi bisa dibilang naiv, jika kita mengatakan politisi lain tidak akan membuat kesalahan dalam situasi seperti itu.

Rusia di Bawah Jelzin

Citra Rusia di bawah Boris Jelzin sangat baik, jauh lebih baik dari sekarang. Jelzin berhasil mengusir pengaruh busuk dinas rahasia Uni Sovyet - KGB dari redaksi televisi dan surat kabar. Media massa Rusia ketika itu berasas kebebasan, dan memberikan informasi kepada rakyat tentang kejadian di dalam negeri. Sedangkan sekarang tugas utama mereka adalah memuji pemimpin di Kremlin.

Memang semakin lama memangku jabatan tuntutan moral Boris Jelzin semakin merusak. Oktober 1993 ia mengambil tindakan berdarah atas parlemen, yang ingin mengurangi kekuasaannya. Dalam perang Chechnya yang pertama ia juga mengambil keputusan yang salah. Sementara sebagian anggota keluarganya memperkaya diri dengan cara illegal. Sudah jelas juga, ia bukan organisator yang handal. Peraturan di pemerintah pusat dan di daerah yang saling berlawanan menyebabkan negara raksasa Rusia hampir tidak dapat dikendalikan.

Politisi Yang Gagah Berani

Akan tetapi, walaupun ia melakukan banyak kesalahan, nama Jelzin tetap akan tercantum di buku sejarah sebagai kepala negara yang penuh perhatian, yang memerintah di jaman yang tidak menentu. Juga sebagai politisi yang harus membangun demokrasi dan perekonomian bebas, tanpa dukungan orang-orang yang paham demokrasi dan berpengalaman dalam perekonomian bebas. Bagaimana ia berhasil mengatasi semua itu? Boris Jelzin adalah politisi yang gagah berani. (ml)