1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Menhan AS Lakukan Kunjungan Mendadak ke Afghanistan

22 Maret 2021

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin lakukan kunjungan mendadak ke Kabul di tengah tenggat waktu penarikan pasukan Washington dari Afghanistan. Austin membahas eskalasi kekerasan di negara itu dengan Presiden Ghani.

https://p.dw.com/p/3qwXo
Menhan AS Lloyd Austin di Afghanistan
Kunjungan mendadak Menhan AS Lloyd Austin di Afghanistan pada Minggu (21/03)Foto: Presidential Palace/AP/picture alliance

Menteri Pertahanan (Menhan) Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin melakukan kunjungan mendadak ke Afghanistan pada Minggu (21/03). Kunjungan ini dilakukan beberapa pekan menjelang tenggat waktu terakhir penarikan pasukan Washington di negara itu. Sebelumnya, kesepakatan penarikan pasukan telah dicapai oleh bekas Presiden AS Donald Trump dengan Taliban tahun lalu.

Kepala Pentagon itu mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ashraf Ghani dan pejabat senior lainnya di Kabul.

Menurut istana kepresidenan Afghanistan, kedua belah pihak mengutuk eskalasi kekerasan di negara yang dilanda perang tersebut dan menekankan perlunya proses perdamaian yang tahan lama dan adil untuk mengatasi situasi saat ini di sana.

"Jelas sekali bahwa tingkat kekerasan masih cukup tinggi di negara ini," kata Austin. "Kami benar-benar ingin melihat kekerasan diredam dan saya pikir jika kekerasan benar-benar bisa diredam, kita bisa mulai mengatur kondisi untuk pekerjaan diplomatik yang benar-benar bermanfaat." 

Menhan AS Lloyd Austin (kiri) berbicara dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (kanan)
Menhan AS Lloyd Austin (kiri) berbicara dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (kanan)Foto: Presidential Palace/AP/picture alliance

Austin yang sedang melakukan kunjungan Asia, tiba di Afghanistan setelah mengunjungi Jepang, Korea Selatan, dan India.

Tidak ada diskusi tentang penarikan pasukan

Kunjungan Menhan AS ke Kabul dilakukan tak lama setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa tenggat waktu 1 Mei untuk penarikan pasukan, akan sulit untuk dipenuhi.

Menanggapi pernyataan Biden, Taliban memperingatkan AS tentang "konsekuensi" jika tentara AS melewati batas waktu.

"Itu akan menjadi semacam pelanggaran perjanjian. Pelanggaran itu bukan berasal dari pihak kami. ... Pelanggaran mereka akan mendatangkan konsekuensi," kata Suhail Shaheen dari tim negosiasi Taliban kepada wartawan, Jumat (19/03).

Tahun lalu, pemerintahan Trump dan Taliban telah mencapai kesepakatan di Doha, Qatar, yang menyebutkan bahwa AS berjanji untuk menarik kembali semua pasukan AS dan internasional dari Afghanistan. Sebagai gantinya, Taliban berjanji untuk memutuskan hubungan dengan kelompok teroris seperti al-Qaeda dan duduk di meja perundingan perdamaian intra-Afghanistan. 

Namun, pemerintahan Presiden Biden sedang meninjau kembali keputusan penarikan pasukan.

Batas waktu 1 Mei tidak disebutkan selama pembicaraan pada hari Minggu (21/03). Austin juga menolak pertanyaan wartawan seputar tenggat waktu tersebut.

"Itu ranah atasan saya," kata Austin kepada wartawan.

"Itu adalah ... keputusan yang akan dibuat oleh Presiden (Biden) suatu saat nanti, dalam hal bagaimana dia ingin melakukan pendekatan terhadap hal ini di masa mendatang,‘‘ tambahnya.

Austin yang merupakan seorang pensiunan jenderal bintang empat, dikerahkan di Afghanistan sebagai komandan Divisi Gunung ke-10.

Dia juga memimpin Komando Pusat AS dari 2013 hingga 2016.

pkp/vlz (AFP, AP, dpa)