1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengenang Tokoh Politik Willy Brandt

Sarah Judith Hofmann18 Desember 2013

Willy Brandt dilahirkan 100 tahun lalu dan menjadi tokoh politik Jerman yang paling dihormati. Ia berjuang melawan Hitler dan akhirnya memenangkan hadiah Nobel Perdamaian.

https://p.dw.com/p/1AaZy
Foto: picture-alliance/AP Images

Tanggal 7 Desember 1970, Willy Brandt berkunjung ke Polandia. Inilah kunjungan pertama seorang Kanselir Jerman ke negara itu setelah Perang Dunia II. Brandt berkunjung ke tugu peringatan perjuangan Gheto Warsawa. Setelah mengheningkan cipta dan meletakkan karangan bunga, Brandt mengambil langkah mundur lalu berlutut di depan tugu itu lebih dari satu menit, sebagai tanda permohonan maaf Jerman kepada para korban perang.

Gambar Willy Brandt "berlutut di Warsawa" segera menjadi sorotan media internasional dan menjadi simbol politik rekonsiliasi antara blok barat dan timur yang ketika itu dilanda perang dingin. Brandt disebut-sebut sebagai pelopor "politik timur yang baru".

Sikap Brandt yang rendah hati mendapat simpati luas di Polandia, Jerman dan bagian dunia lain. Ia dianggap mewakili sikap Jerman Barat yang ingin menyudahi konflik dan berusaha menjalin perdamaian. Setahun kemudian, 1971, Willy Brandt dianugerahi hadiah Nobel Perdamaian.

Menentang Rezim Nazi

Willy Brandt lahir 18 Desember 1913 dengan nama Herbert Ernst Karl Frahm di Lübeck. Kakeknya adalah seorang aktivis Partai Sosialdemokrat, SPD. Ia bergabung dengan kelompok penentang Nazi yang lebih radikal, yaitu Partai Buruh Sosialis, SAP. Ketika Nazi berkuasa 1933, partai itu dilarang dan pendukungnya dikejar-kejar. Herbert Frahm lalu melarikan diri ke Norwegia dengan nama samaran Willy Brandt. Di sana, ia melanjutkan perjuangan melawan kekuasaan fasisme di Eropa.

Setelah Perang Dunia II berakhir, Willy Brandt kembali ke Jerman dan dan sempat bekerja sebagai koresponden untuk media di Skandinavia. Tahun 1948, ia kembali menerima kewarganegaraan Jerman dan mulai 1949 ia menjadi anggota parlemen Jerman untuk SPD.

Tahun 1957 Willy Brandt terpilih sebagai walikota Berlin Barat, yang ketika itu merupakan daerah kekuasaan sekutu. Tahun 1963 ia mendampingi Presiden AS John F. Kennedy yang berkunjung ke Berlin. Tahun 1966 ia sempat menjabat sebagai menteri luar negeri. Tahun 1969, ia akhirnya terpilih sebagai kanselir Jerman.

Warga Dunia

"Willy Brandt berada di atas identitas nasional, ras atau agama. Dia benar-benar seorang warga dunia", kata Shridat Ramphal yang pernah menjadi Sekretaris Jendral Commonwealth of Nations dan bekerja untuk banyak organisasi internasional. "Dia percaya, adalah kewajiban negaranya dan dia sebagai warga dunia, untuk membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik."

Selama hidupnya, Willy Brandt berjuang untuk rekonsiliasi antara blok barat dan timur. Ia juga berusaha memperkecil kesenjangan ekonomi antara utara dan selatan. Tahun 1977, ia memimpin Komisi Internasional untuk Masalah Pembangunan yang lebih terkenal dengan sebutan Brandt Commisison. Lembaga itu mengeluarkan berbagai laporan kemajuan pembangunan, yang dikenal sebagai Brandt Report.

Dalam laporannya tahun 1980 dan 1982, Komisi Brandt antara lain menuntut agar masalah lingkungan, pengurangan senjata, ancaman kelaparan, transfer teknologi dan hak-hak perempuan mendapat sorotan khusus. Tema-tema itu kini menjadi sangat aktual. "Jasa-jasa Brandt untuk Eropa memang besar. Tapi dalam jangka panjang, ia juga berhasil melakukan terobosan global dengan Komisi Internasional yang dipimpinnya", kata Shridat Ramphal.

Willy Brandt masih mengalami proses penyatuan Jerman tahun 1989. Ia meninggal 8 Oktober 1992, dan dimakamkan di Berlin.