1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Mengenal Komponen Cadangan yang Baru Dikukuhkan Jokowi

Detik News
8 Oktober 2021

Presiden Joko Widodo mengukuhkan 3.103 orang yang tergabung dalam Komponen Cadangan 2021. Mereka adalah warga sipil yang dilatih layaknya tentara dan harus siap dipanggil kapan saja bila negara dalam kondisi darurat.

https://p.dw.com/p/41QLA
Presiden Joko Widodo mengukuhkan 3.103 anggota Komcad 2021, Kamis (07/10)
Presiden Joko Widodo mengukuhkan 3.103 anggota Komcad 2021, Kamis (07/10)Foto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Presiden Joko Widodo resmi menetapkan Komponen Cadangan Tahun 2021. Jokowi meminta Komponen Cadangan (Komcad) tidak digunakan untuk kepentingan lain kecuali berkaitan dengan pertahanan negara.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi amanat di Upacara Penetapan Komponen Cadangan Tahun 2021, di Pusdiklatpassus, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (7/10/2021). Selain Jokowi, hadir Menhan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala Staf TNI AL, AU, dan AD, serta Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

"Kedaulatan negara keutuhan wilayah NKRI, keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia, adalah segala-galanya. TNI sebagai komponen utama selalu siaga, tetapi perlu didukung oleh Komponen Cadangan dan komponen pendukung. Itulah sistem pertahanan kita yang bersifat semesta, sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya," kata Jokowi.

Jokowi mengatakan setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara dan usaha pertahanan negara. Dia juga mengapresiasi seluruh anggota Komponen Cadangan yang hari ini ditetapkan karena secara sukarela mendaftar sebagai Komponen Cadangan.

Komponan Cadangan 2021
Menurut Jokowi, Komponen Cadangan akan dikerahkan bila negara dalam darurat militer, atau keadaan perangFoto: Laily Rachev/Biro Pers Sekretariat Presiden

Komcad tetap berpforesi seperti biasa

Jokowi juga mengatakan masa aktif Komponen Cadangan itu tidak setiap hari dan setiap saat. Jokowi menyebut setelah penetapan hari ini, anggota Komponen Cadangan kembali ke profesi masing-masing.

"Anggota Komponen Cadangan tetap berprofesi seperti biasa, masa aktif Komponen Cadangan hanyalah pada saat mengikuti pelatihan, dan pada saat mobilisasi, tetapi anggota Komponen Cadangan harus selalu siaga jika dipanggil negara. Komponen Cadangan dikerahkan bila negara dalam darurat militer, atau keadaan perang, dimobilisasi oleh Presiden dengan persetujuan DPR, yang komando kendalinya berada di Panglima TNI. Artinya, tidak ada anggota Komponen Cadangan yang melakukan kegiatan mandiri," jelas Jokowi.

Karena itu, Jokowi menegaskan Komponen Cadangan tidak boleh digunakan untuk kepentingan lain. Jokowi mengingatkan fungsi Komponen Cadangan hanya untuk kepentingan berkaitan dengan pertahanan negara.

"Perlu saya tegaskan, Komponen Cadangan tidak boleh digunakan untuk lain, kecuali kepentingan pertahanan. Komponen Cadangan hanya untuk kepentingan pertahanan dan kepentingan negara. Penetapan Komponen Cadangan ini akan semakin memperkokoh sistem pertahanan, dan keamanan rakyat semesta kita," ucapnya.

"Pada saat yang sama, pemerintah melakukan modernisasi alutsista secara menyeluruh semua matra darat, laut, dan juga udara. Kita juga punya putra-putri yang tak kalah kemampuannya di bidang sains dan teknologi, ilmuwan-ilmuwan kita, insinyur-insinyur kita sedang melakukan penelitian, dan pengembangan di berbagai bidang strategis, pembangunan fregat buatan Indonesia termasuk peluruh kendali untuk pertahanan udara, dan pertahanan laut serta dalam pembangunan kapal selam Indonesia," tutup Jokowi.

3.103 anggota Komcad ditetapkan

Dalam upacara ini, Menhan Prabowo Subianto juga melaporkan tentang tahapan pendaftaran hingga pelatihan militer anggota Komponen Cadangan. Prabowo mengatakan ada 3.103 orang yang hari ini ditetapkan Jokowi sebagai Komando Cadangan 2021.

Prabowo mengatakan tahapan pembentukan Komponen Cadangan dimulai sejak pendaftaran 17-31 Mei 2021, seleksi 1-17 Juni 2021, latihan dasar kemiliteran 21 Juni-18 September 2021, dan penetapan 7 Oktober 2021. Anggota berjumlah 3.103 orang.

"Komponen Cadangan sejumlah 3.103 orang, terdiri dari Rindam Jaya 500 orang, Rindam III Siliwangi 500 orang, Rindam IV Dipenogoro 500 orang, Rindam V Brawijaya 500 orang, Rindam XII Tanjungpura 499 orang, Universitas Pertahanan 604 orang," ucap Prabowo.

Lebih jauh tentang Komcad

Dikutip dari laman website resmi Kementerian Pertahanan RI, Komponen Cadangan (Komcad) adalah sejumlah sumber daya nasional yang disiapkan untuk menjalankan tugas negara melalui mobilisasi guna memperkuat kekuatan dan kemampuan komponen utama pertahanan negara, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Apakah Komcad sama seperti wajib militer?

Jawabannya tidak sama. Komcad bukan program wajib militer. Komcad merupakan salah satu program sukarela (tidak wajib) yang diamanatkan oleh presiden melalui UU Nomor 23 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara.

Dalam UU Nomor 23 Tahun 2019 itu dijelaskan, bahwa Komcad terbagi dalam 4 bagian, antara lain:

  • Komcad Sumber Daya Manusia
  • Komcad Sumber Daya Alam
  • Komocad Sumber Daya Buatan
  • Komcad Sarana dan Prasarana

Semua komponen tersebut disiapkan untuk dapat dimanfaatkan ketika negara dalam kondisi darurat seperti ancaman perang atau bencana alam.

Syarat pendaftaran

Masih dikutip dari laman website resmi Kementerian Pertahanan RI, berikut ini syarat pendaftaran untuk bisa menjadi anggota Komcad.

  1. Warga Negara Indonesia usia 18 - 35 tahun dengan latar belakang apa pun
  2. Harus lulus seleksi TNI terlebih dahulu
  3. Kemudian, setelah itu akan mengikuti pelatihan militer selama 3 bulan di pusat-pusat pelatihan TNI, baik itu TNI AD, AL, maupun AU.

Urgensi Komcad

Perekrutan Komcad dilakukan karena negara mempersiapkan cadangan SDM yang terlatih untuk membantu komponen utama (TNI). Ketika suatu saat ada bencana atau ancaman perang, Komcad sudah siap dan terlatih.

Urgensi atau alasan kenapa Komcad ini dibentuk adalah untuk meneruskan doktrin pertahanan rakyat yang diwariskan oleh para tokoh pendahulu. Komcad ini akan terus diimplementasikan dengan baik sekarang dan di kemudian hari.

Negara besar lain melakukan hal yang sama, contohnya seperti Amerika melalui garda nasionalnya, Singapura juga demikian, bahkan jumlahnya lebih besar. Selain itu, jika melihat negara kita yang semakin terancam lingkungan strategisnya, terancam kedaulatan NKRI-nya dan nirmiliternya, maka Komcad perlu dipersiapkan dengan baik agar negara bisa mengatasinya dengan maksimal ketika negara dalam keadaan darurat.

Bagaimana dengan alutsista dan profesionalisme TNI?

Untuk alutsista dan profesionalisme TNI akan terus diperkuat dan dimodernisasi oleh Kementerian Pertahanan RI. Komcad itu beda lagi, tujuannya untuk memperkuat dan memperbesar kekuatan komponen utama (TNI). Komcad sebagai paket pelengkap dengan SDM yang sudah terorganisasi dengan baik.

Langkah selanjutnya setelah pelatihan militer

Jika para pendaftar sudah dinyatakan lulus dan resmi menjadi anggota Komcad, mereka akan kembali lagi profesinya masing-masing, yakni warga sipil.

TNI akan memanggil kembali para anggota Komcad untuk melakukan penyegaran dan pelatihan untuk memastikan kondisi tubuh dan kemampuannya masih terjaga. Kemudian, nanti jika ada kondisi darurat, seperti perang atau bencana alam, mereka akan dipanggil oleh presiden melalui DPR. (Ed: gtp)

Baca artikel selengkapnya di:DetikNews 

Tetapkan 3.103 Personel Komcad, Jokowi: Hanya untuk Pertahanan Negara!

Apa Itu Komponen Cadangan yang Dicek Jokowi-Prabowo Hari Ini?