Kami gunakan cookies untuk memperbaiki penawaran kami bagi Anda. Informasi lebih lanjut bisa Anda baca dalam penjelasan perlindungan data kami.
Dunia fauna yang hidup di bawah permukaan tanah sama meriahnya seperti keragaman satwa di laut dalam. Kelangsungan hidup mereka dirasa penting lantaran perubahan iklim ikut ancam keberadaan ekosistem unik tersebut.
Pemenang Kompetisi Fotografi Komedi Satwa Liar (CWPA) tahun 2020 telah diumumkan. Berikut foto-foto satwa yang dijamin bisa buat Anda tertawa.
Natural History Museum di London setiap tahun, memberikan penghargaan bagi fotografer yang bisa menangkap keindahan dan kemegahan alam. Inilah foto-foto karya pemenang favorit DW
Fokus edisi ini: Evolusi urban satwa perkotaan, dampak pandemi corona pada perlindungan hewan di Belize dan wisata virtual pelihara gairah berlibur di tengah pandemi
Konservasi satwa liar terancam punah di negara kecil Belize di Karibia, selama ini mengandalkan kiprah perorangan didukung keuangan dari sektor wisata. Pandemi corona lumpuhkan turisme. Akibatnya perlindungan satwa liar yang dilakukan di kebun binatang, kini juga makin sulit diramal masa depannya.
Pepohonan menyerap karbon dari atmosfer, menjadi rumah bagi satwa dan meningkatkan kesejahteraan mental. Tapi tahukah Anda bahwa pepohonan juga dapat "berkomunikasi dan mengirimkan sinyal tanda bahaya saat diserang?
Hewan punya cara tersendiri untuk mendengarkan lingkungan mereka. Sejumlah hewan dapat mendengar frekuensi rendah maupun tinggi. Mereka dapat mendengarkan gerakan awan hingga punya sistem navigasi super canggih.
Pusat kemaritiman Nausicaa di Perancis janjikan perjalanan tak terlupakan ke jantung samudera. Tempat ini menyimpan akuarium laut terbesar di Eropa. Sebanyak 1.600 jenis satwa laut yang ditampung di sana hidup di lingkungan serupa habitat alami.
Ribuan kucing jalanan menyemuti jalan-jalan kota Lissabon, Portugal, tanpa manfaat dan maslahat. Kini pemerintah kota menertibkan satwa tak bertuan itu untuk ditempatkan di garda terdepan menghadang wabah pengerat.
Di sungai Indus yang mengalir di kawasan Asia Selatan, hidup satwa unik yang termasuk jenis lumba-lumba. Hewan ini dijaga kelestariannya oleh orang-orang yang memperoleh keahlian dari generasi sebelumnya.
Berkurangnya tingkat polusi udara secara drastis hingga satwa liar yang keluar ke jalan di wilayah perkotaan. Simak tujuh dampak krisis virus corona terhadap lingkungan (meskipun tidak semuanya baik).
Cairan pembersih tangan jadi benda langka dan mahal sejak pandemi corona. Akademi Farmasi Toraja turun tangan membuat dan membagi ratusan botol hand sanitizer bagi pedagang lansia di pasar tradisional Toraja, Sulsel.
Perubahan iklim lebih berbahaya bagi perempuan dan anak. Studi terbaru menunjukkan bahwa kelangkaan sumber daya alam berdampak pada peningkatan kekerasan dalam rumah tangga hingga pernikahan anak.
Batu vulkanik yang berlimpah di kawasan yang kaya gunung api, bisa menjadi solusi bagi kelangkaan dan mahalnya sumber energi. Seperti perusahaan Eco Stove dari Uganda yang membuat tungku hemat energi berbahan batu vulkanik.
Bicara skuter yang terbayang di kepala biasanya Vespa buatan Italia. Salah satu kolektror Vespa beken bernama Robin Davy dari Inggris yang mukim di Jerman sejak 40 tahun, punya koleksi Vespa lawas dan langka dan terus berburu obyeknya ke seluruh dunia. Ayo kita kunjungi garasi Mr.Vespa di kota München.
Menjelang pergantian tahun warga Bumi dihibur oleh fenomena langka berupa gerhana matahari total yang menciptakan cincin api di langit Asia. Peristiwa serupa baru akan muncul kembali dalam beberapa dekade ke depan.
Tradisi makan kura-kura atau penyu di Kamboja ancam punahnya satwa ini. Selain itu kepercayaan mempersembahkan kura-kura ke kuil agar panjang umur, membuat hewan berbatok ini populasinya makin cepat susut. Kini sebuah lembaga konservasi berjuang keras untuk selamatkan hewan ini dari kepunahan.
Dampak pemanasan global kian terasa, dengan makin panjangnya musim kering dan kelangkaan air. Ilmuwan Jerman kini berlomba mencari jenis tanaman pangan tahan kekeringan yang siap antisipasi dampak perubahan iklim. Selain itu tanaman harus bisa pasok hasil panen lebih tinggi.
Petani di kawasan pegunungan di India tergantung pasokan air dari gletsyer yang mencair pelahan. Tapi kini gletsyer lumer lebih cepat dan di musim kemarau warga terancam kekeringan. Seorang insinyur di Ladakh membuat stupa dari es sebagai cadangan air untuk mengatasi kelangkaan air di musim kemarau.
Teknologi hijau berbasis pembangkitan energi, perlu logam tanah jarang dalam volume besar. Akibatnya permintaan meningkat tajam dan logam ini makin langka. Kini ilmuwan Jerman melakukan riset daur ulang rongsokan peralatan elektronika untuk mendulang kembali kandungan logam tanah jarang ini.