1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Djarotpun Tak Kuasa Menahan Air Mata

10 Mei 2017

Ribuan orang berkumpul menyuarakan dukungannya kepada Ahok, yang dipenjara dua tahun dalam kasus penistaan agama. Djarot tak kuasa menahan tangis.

https://p.dw.com/p/2ciTI
Indonesien Proteste in Jakarta
Foto: Reuters/Antara/S. Kurniawan

Menyampaikan dukungannya kepada gubernur non-aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kerumunan orang berhimpun  di luar gedung balai kota DKI Jakarta. Kebanyakan dari mereka datang dengan mengenakan pakaian merah dan putih. Mereka membawa bunga dan menyanyikan  lagu-lagu kebangsaan yang dipimpin oleh  Addie MS.

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat tampak ikut dalam aksi solidaritas bersama warga. Ketika ribuan warga menyanyi dengan lantang, Djarot tidak kuasa menahan tangis.

Djarotpun Tak Kuasa Menahan Air Mata

Mendesak penangguhan penahanan

Sejumlah warga juga mengumpulkan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk penangguhan penahanan Ahok. "Mulai pagi ini kami kumpulkan, fotokopi KTP atau foto KTP, untuk permohonan penangguhan penahanan Pak Ahok," ujar Yuliana, seperti dikutip dari Antara. Mereka mengisi sebuah formulir dengan nama lengkap, nomor KTP, nomor telepon dan tanda tangan.

Basuki Tjahaja Purnama dijatuhi hukuman dua tahun penjara, hari Selasa (10/05)  dan segera dibawa ke Rumah Tahanan Cipinang. Semalam, ribuan pendukungnya berbondong-bondong ke penjara di Jakarta Timur itu untuk menuntut pembebasannya. Pihak berwenang kemudian memindahkan Ahok ke markas Brimob di Depok sekitar tengah malam.

Merusak reputasi Indonesia

Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan, pemenjaraan Ahok  merusak reputasi Indonesia sebagai negara yang toleran. "Putusan ini menunjukkan ketidakadilan yang melekat pada Indonesia. Pasal penistaan agama harus segera dicabut," ujar Champa Patel, direktur Amnesty International untuk Asia Tenggara dan Pasifik.

Q&A with Rizki Nugraha from DW's Indonesia desk on the Ahok blasphemy verdict

Dilansir dari Detik, Ahok menyampaikan pesan  kepada Djarot yang telah ditunjuk Mendagri Tjahjo Kumolo untuk menjabat sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta. Dikutip dari Detik.com,  Ahok menyarankan agar Djarot menempati rumah dinasnya di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Selatan, agar lebih dekat menuju Balai Kota. Namun Djarot menolak saran itu. Ahok juga meminta Djarot untuk meningkatkan pelayanan bagi warga Jakarta.

ap/yf (detik/antaranews/dpa/rtr)