1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Masalah Pengungsi Makin Jadi Tantangan

28 September 2016

Akibat pertikaian di tempat penampungan di Berlin, seorang pengungsi berusia 29 tahun ditembak polisi dan meninggal akibat cederanya. Ini hanya salah satu insiden yang terjadi di tempat penampungan pengungsi di Jerman

https://p.dw.com/p/2Qgco
Deutschland Festnahmen bei SEK-Einsatz gegen arabischen Familienclan in Berlin
Foto: picture-alliance/dpa/G. Fischer

Pria berusia 29 tahun itu ditembak polisi karena menyerang pria lain, 27 tahun, dengan pisau. Awal perkaranya sebenarnya, menurut kesaksian sejumlah saksi, pria berusia 27 tahun itu melakukan pelecehan seksual terhadap putri pria yang ditembak polisi. Karena tuduhan itulah, polisi diminta datang ke tempat penampungan tersebut Selasa malam.

Setelah polisi memborgol pria berusia 27 tahun itu, ayah dari anak yang jadi korban berusaha menyerang dengan pisau. Oleh sebab itu ia ditembak polisi. Demikian pernyataan juru bicara kepolisian di Berlin. Akibat luka tembakan, pria yang ditembak meninggal beberapa jam setelah insiden. Itu bukan insiden satu-satunya yang terjadi di tempat penampungan pengungsi di Jerman.

Deutschland Aufnahme minderjähriger Flüchtlinge
Foto: picture-alliance/dpa/B. Pedersen

Pengungsi anak berjumlah besar

Menurut pemerintah, saat ini lebih dari 300.000 pengungsi di Jerman berusia di bawah 18 tahun. Sementara lebih dari 100.000 di bawah usia enam tahun. 46.153 adalah anak-anak di bawah dua tahun, dan 55.505 anak berusia antara tiga dan lima tahun.

Sebagian besar pengungsi yang berusia di bawah 18 tinggal di negara bagian Nordrhein-Westfalen. Menurut pemerintah Jerman, mereka terutama dari Suriah, Afghanistan dan Irak. Dan jumlah itu masih di luar para pencari suaka di bawah 18 tahun yang datang sendirian tanpa keluarga.

Sementara itu, keamanan anak kecil dan pengungsi lain di bawah 18 tahun sulit dijamin. Baru Agustus lalu terungkap, hampir 9.000 pengungsi anak hilang di Jerman. Bulan April lalu jumlahnya baru 6.000.

Status pengungsi

Langkah yang diambil pemerintah Jerman dalam menghadapi pengungsi anak atau yang masih sangat muda kerap dikritik. Antara lain oleh oposisi. Dikatakan, dalam tanya-jawab antara pengungsi yang datang sekeluarga dan petugas berwenang, kerap tidak ada psikolog yang mendampingi. Jawaban yang diperoleh akhirnya jadi tidak akurat, karena orang tua kadang tidak mau menceritakan kejadian buruk di depan anak. Atau anak-anak terpaksa mendengarkan berbagai hal mengerikan yang dipaparkan orang tua mereka.

Di samping penanganan pengungsi anak yang sulit, juga masih diadakan penyesuaian soal, status mana layak diberikan kepada siapa. Sebagian besar pengungsi tentu mau memperoleh status pengungsi. Namun kadang seseorang hanya memperoleh status dilindungi. Bersamaan dengan status itu, seorang pengungsi hanya mendapat ijin tinggal di Jerman selama setahun. Sementara jika mendapat status pengungsi, mereka dapat ijin tinggal sampai tiga tahun.

ml/as (dpa, kna)