Marilyn Monroe, Hidup dalam Lagu
10 Juni 2011Ketika lahir ia diberi nama Norma Jean Mortenson, tetapi lebih dikenal sebagai Marilyn Monroe. Kalau masih hidup, 1 Juni lalu ia berusia 85 tahun. Baginya Elton John menulis lagu berjudul Candle in the Wind.
Lilin Yang Padam
Lagu yang ditulis tahun 1973 menceritakan hidup Marilyn Monroe yang berakhir tragis tahun 1962, ketika ia baru berusia 36 tahun. Di lagu ini, bisa dibilang Monroe dipuja seperti halnya bintang idaman. Di lain pihak sebagai perempuan yang lemah, yang menjadi korban eksploitasi orang-orang di sekitarnya.
Itulah yang tercermin dalam metafora "candle in the wind", atau lilin yang cahayanya mati karena dihembus angin. Marilyn diceritakan menderita dan kesepian, karena tidak mempunyai seorang pun untuk bergantung. Dalam hidupnya, Marily Monroe memang mengalami banyak pukulan. Ia tidak mengenal siapa ayahnya. Kehidupan pribadinya dengan tiga pria yang pernah menjadi suaminya juga dirundung banyak masalah.
"Goodbye England's Rose"
Tahun 1997, berkenaan dengan kematian Lady Diana Spencer, Bernie Taupin yang menulis lirik untuk lagu Candle in the Wind, membuat lirik baru untuk melodi karya Elton John. Di seluruh lagu itu, nama Lady Di tidak disebut. Kalimat pertama yang memuat nama Marily Monroe, "goodbye Norma Jean" diubah menjadi "goodby England's rose".
Lagu tersebut dinyanyikan Elton John, yang berteman baik dengan Lady Di, pada upacara penguburannya. Versi dari tahun 1997 kemudian dijual sebagai single, dengan anak judul: In loving memory of Diana, Princess of Wales.
Di seluruh dunia, lagu itu menjadi single yang paling banyak terjual selama ini, sehingga tercatat dalam Guinness Book of Records. Namun dalam konser-konsernya Elton John tidak bersedia lagi menyanyikan versi dari tahun 1997, karena perasaan sedih yang terlalu mendalam. Baik dalam versi bagi Marilyn Monroe maupun bagi Lady Di. Lagu itu menceritakan kisah hidup perempuan yang menjadi legenda dan diingat banyak orang.
Marjory Linardy
Editor: Christa Saloh