1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Manifesto Antar Agama Melawan Teror

Agus Setiawan12 Januari 2015

Perwakilan agama Islam, Kristen dan Yahudi di Jerman mengeluarkan Manifesto bersama mengutuk serangan teror di Paris. Ditegaskan, tidak diperbolehkan ada pembunuhan atas nama Tuhan.

https://p.dw.com/p/1EI1j
Symbolbild Christentum Judentum Islam
Foto: picture alliance /Godong/Robert Harding

Manifesto ini adalah sebuah sinyal toleransi beragama dengan makna simbolis amat kuat. Perwakilan tertinggi umat Islam, Katolik, Protestan dan Yahudi di Jerman mengeluarkan pernyataan bersama mengecam aksi teror di Paris yang dipublikasikan di harian Bild.

"Ini adalah sebuah serangan amat menjijikan terhadap kebebasan berpikir, agama dan nilai-nilai bersama dari toleransi dan saling menyayangi". Penandatangan manifesto bersama itu adalah presiden komite pusat Katolik Jerman Alois Glück, ketua Dewan Muslim Jerman Aiman Mayzek, mantan ketua dewan gereja Protestan Jerman Wolfgang Huber, dan Charlotte Knobloch yang menjabat presiden masyarakat budaya Israel München dan Oberbayern serta Stephan Kramer yang menjadi mantan sekjen Dewan Pusat Yahudi Jerman.

"Tidak boleh ada pembunuhan atas nama Tuhan", demikian tulis pernyataan itu. "Al-Quran, Injil serta Taurat adalah kitab suci cinta kasih bukannya kebencian. Umat Muslim, Yahudi dan Kristen juga diimbau untuk mendoakan para korban serangan teror itu pada saat salat Jumat di Mesjid, pada hari sabat di Sinagoga ataupun saat misa dan kebaktian di gereja".

Manifesto bersama dari tiga agama besar itu juga menekankan mereka mendukung saling pengertian, perdamaian dan kebebasan. "Kebencian bukan jawaban untuk kebencian dan intoleransi bukan jawaban untuk tindakan tidak toleran. Hanya dengan bertindak bersama, kita bisa melindungi nilai-nilai serta agama yang dianut dari radikalisasi kelompok minoritas", tegas pernyataan bersama itu.

Politik dan ekonomi dukung Muslim

Setelah serangan pembunuhan di Paris yang diduga dilancarkan pelaku dari kalangan radikal Islamis, kalangan ekonomi Jerman bereaksi dengan menyatakan, berdiri membentengi kaum Muslim dan para imigran di Jerman. Tindakan ini diambil untuk mencegah meluasnya sentimen anti Islam yang dikobarkan PEGIDA dan Partai Alternatif. Ulrich Grillo presiden perhimpunan industri Jerman kepada kantor berita dpa menyatakan, "Teror itu tidak boleh diistrumentalisasi hingga memburukkan agama secara keseluruhan".

Juga kalangan politik bereaksi senada membentengi umat Muslim dan warga migran secara keseluruhan. Ketua Partai Sosial Demokrat (SPD), Sigmar Gabriel mengajak seluruh partai politik dan perhimpunan untuk menggelar aksi rapat umum di Berlin untuk menunjukan hidup bersama secara damai dan demokratis. "Tembakan yang dilontarkan pelaku teror di Paris, tidak hanya ditujukan kepada para korban tewas, melainkan juga terhadap gagasan sebuah masyarakat bebas dan terbuka serta toleran," tambah ketua SPD itu.

as/ml (dpa,afp)