Mahasiswa Bali Peneliti Teknologi Nano di Jerman
I Putu Eka Widya Pratama menjadi bagian dari tim penelitian teknologi nano di pusat riset terkemuka Jerman, Forschungszentrum (FZ) Jülich. Pengalamannya kami sajikan lewat galeri gambar berikut ini.
Menjadi bagian dari pusat riset ternama
I Putu Eka Widya Pratama, mahasiswa Indonesia asal Desa Kedonganan, Bali, melakukan penelitian untuk menyelesaikan tesisnya di Forschungszentrum (FZ) Jülich. Lembaga riset FZ Jülich merupakan pusat penelitian yang telah melahirkan banyak ilmuwan yang berjasa bagi perkembangan sains dan teknologi dunia. Salah satunya adalah Peter Grünberg.
Ilmuwan Jerman peraih Nobel Fisika
Di FZ Jülich, Eka melakukan penelitian di Peter Grünberg Institut (PGI). Institut ini mendedikasikan namanya untuk ilmuwan Jerman yang meneliti di FZ Jülich, Peter Grünberg, yang menerima Nobel Fisika di tahun 2007. Atas jasanya, kini kita bisa memiliki hard disk drive yang memiliki kapasitas penyimpanan hingga ukuran terabita (TB).
Mikroskop alat bantu riset yang sangat penting
Dalam penelitiannya, Eka bertugas membuat instrumen riset berbentuk jarum yang berukuran nanometer. Jarum ini akan digunakan sebagai semikonduktor nano chip untuk ponsel maupun komputer. Oleh karena itu, Eka sangat mengandalkan mikroskop untuk dapat melihat jarum berukuran nano yang ia buat.
Instrumen riset yang tak kasatmata
Ini adalah foto hasil tangkapan kamera mikroskop dari instrumen riset Eka yang sebenarnya berukuran sangat kecil. Jarum dalam gambar sebenarnya berukuran 7,5 mikrometer. Bisa Anda bayangkan betapa kecilnya jarum tersebut, mengingat 1 mikrometer sama dengan 0,0001 centimeter!
Ingin bekerja di perusahaan pembuatan chip nano
Mahasiswa Teknik Fisika RWTH Aachen ini berniat untuk melanjutkan studi doktoral setelah ia selesai dengan kuliah S2-nya. Ia juga berharap untuk bisa bekerja di perusahaan pembuat nano chip. (na/ts)
Mahasiswa asal Bali menjadi bagian dari tim penelitian teknologi nano di pusat riset terkemuka Jerman, Forschungszentrum Jülich.