1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Lima Warga Inggris Diculik di Irak, Siapa Penculiknya?

30 Mei 2007

Kembali kasus penculikan baru di Irak. Seorang konsultan bersama empat orang bodyguard-nya diculik, di tengah-tengah ibukota Bagdad. Siapa penculiknya dan apa yang mereka inginkan?

https://p.dw.com/p/CIsT
Di mana para penculik berada?
Di mana para penculik berada?Foto: picture alliance / dpa

Staf manajemen krisis pemerintah di London terus berusaha memecahkan jawaban pertanyaan itu sejak kemarin. Di sela-sela kunjungannya di Libya, Perdana Menteri Inggris Tony Blair mengatakan akan dilakukan segala cara sebatas kekuatan pemerintah Inggris. Kementerian luar negeri di London mengadakan kontak dengan pejabat di Irak, juga untuk mengusut keberadaan para penculik saat ini. Mantan ketua komunikasi kementerian luar negeri Inggris, John Williams kepada stasiun televisi BBC menekankan pemerintah Inggris tidak sekalipun mempertimbangkan membayar uang tebusan atau berunding dengan para penculik.

“Jika terjadi penculikan dengan motif politik, selanjutnya para penculik akan mengajukan tuntutan. Sekarang pemerintah Inggris tidak mengadakan perundingan. Tapi di sini dapat terjadi hal yang sangat lain kira-kira pemerasan. Kasusnya dari siapa uang tersebut hendak mereka peras? Dari pemerintah Inggris, dari Irak? Atau ini masalah di dalam masyarakat Syiah? Kami harus mencari kejelasannya.”

Media Inggris berspekulasi siapa kira-kira penculiknya. Kemungkinan para polisi yang membelot. Atau para milisi Syiah yang bertindak atas perintah Teheran. semua kemungkinan terbuka. Tentang korban penculikan sudah jelas. Kebanyakan dari mereka para bodyguard swasta, yang saat ini di Irak jumlahnya sekitar 10 ribu. Kebanyakan dari mereka dulunya adalah tentara Inggris yang tertarik dengan gaji yang besar untuk bekerja sebagai bodyguard. Tapi risiko pekerjaan itu sangat besar, seperti dikatakan Robin Horsfall seorang veteran anggota pasukan khusus Inggris

“Bagi bodyguard swasta, situasi di Irak lebih berbahaya daripada bagi tentara. Mereka tidak memiliki rekan kerja terlatih yang mendampinginya, yang dapat membantu mereka secara taktis. Kadang-kadang mereka baru tahu untuk siapa mereka bekerja bila tiba di Irak.”

Nasib para sandera sangat tergantung dari pihak mana yang menculik mereka. Kelompok Sunni dari Al Qaeda sudah beberapa kali membunuh sandera warga Barat yang diculik di Irak. Termasuk di antaranya dua warga Inggris. Sebaliknya para penculik dari kelompok Syiah dikenal memberi ruang untuk perundingan politik. Jadi masih terdapat harapan, bahwa penculikan kali ini berakhir tanpa pertumpahan darah.