1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Latihan Berjalan bagi Robot

Mabel Gundlach (vlz/as)24 Oktober 2014

Seorang pakar matematikan ingin mengajarkan robot humanoid untuk bisa berjalan seperti manusia. Bukan tugas yang mudah.

https://p.dw.com/p/1DbZp
Simbol foto robotFoto: Nao Next Gen/Aldebaran

Di Universitas Heidelberg, ahli matematika Katja Mombaur memimpin proyek penelitian Eropa yang juga melibatkan ilmuwan dari beberapa negara lain. Tujuannya: Robot otonom yang mampu berjalan stabil di atas permukaan yang bervariasi. Jadi robot nantinya bisa membantu, saat terjadi bencana misalnya.

Mombaur mengingatkan pada kecelakaan reaktor nuklir di Fukushima: "Kalau saja ada orang yang boleh masuk ke dalam reaktor, musibah bisa terhindarkan. Tapi ini terlalu berbahaya. Pancaran radiasinya terlalu tinggi bagi manusia. Tapi robot yang wujudnya seperti manusia, punya kemampuan bergerak seperti manusia, dan kecerdasan seperti manusia, akan mampu melakukannya."

Butuh waktu lama

Pada simulasi komputer pergerakan robot proyek Mombaur cukup baik. Tapi robot masih butuh waktu lama untuk bisa berjalan atau berlari selayaknya manusia. Gerakan lain lebih mudah. Robot humanoid memang bisa melakukan gerakan tertentu dengan cara meniru dan mempelajarinya. Seperti mengangkat lengan. Tapi berjalan adalah proses yang rumit.

Mombaur menjelaskan, "Saat manusia berlari, tidak hanya kaki yang dilibatkan, tapi juga seluruh anggota tubuh. Di atas permukaan rata kita masih bisa berjalan dengan baik tanpa melibatkan tangan. Tapi begitu kondisi semakin sulit, kita membutuhan lengan untuk menjaga keseimbangan atau berpegangan. Karena itu dibutuhkan seluruh anggota tubuh."

Kriteria optimalisasi

Ini sebabnya tim peneliti juga mempelajari cara manusia bergerak. Dan bagaimana manusia bergerak di atas permukaan yang berbeda-beda. Robot kelak harus mampu bergerak otonom di daerah yang tidak dikenalinya.

Kriteria optimalisasi atau pencarian gerakan yang terbaik, memainkan peranan penting dalam penelitian. "Kami tidak menerapkan gerakan yang identik pada robot. Ini tidak mungkin. Robot memiliki geometri, ukuran, dan jangkauan yang berbeda. Batasan kekuatannya juga tidak sama. Dan biasanya gerakannya jauh lebih lambat dari manusia. Tapi kami berpegang pada prinsip dasar, yakni kriteria optimalisasi karakter gerakan dan menerapkannya pada robot", tambah Mombaur.

Robot humanoid yang "dilatih" Mombaur kini sudah mulai berjalan dan melewati berbagai rintangan. Seperti misalnya naik tangga. Tapi ia menuntut robotnya agar masih harus lebih terampil lagi dan terutama lebih cepat bergerak.