1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Ekonomi

Rupiah Tertolong Komentar Donald Trump Terhadap The Fed

21 Agustus 2018

Presiden AS Donald Trump dalam sebuah wawancara menyatakan dia menentang suku bunga lebih tinggi. Ini mengingatkan pada politik Presiden Turki Erdogan dan membuat nilai tukar dolar melemah.

https://p.dw.com/p/33SVu
Donald Trump
Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Harnik

Presiden Donald Trump mengeritik kebijakan Bank Sentral Amerika Federal Reserve ("The Fed") menaikkan suku bunga secara bertahap. "Saya tidak terkesan dengan kenaikan suku bunga mereka. Tidak, saya tidak terkesan", kata Donald Trump dalam wawancara dengan kantor berita Reuters hari Senin (20/8).

Dalam wawancara itu Trump mengatakan, The Fed sebaiknya menahan diri dan "sedikit menolong" pemerintahannya. Ini adalah tuntutan kepada Bank Sentral agar menerapkan kebijakan longgar.

Pernyataan ini kontan mengingatkan banyak pelaku pasar pada intervensi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terhadap bank sentralnya, yang membuat nilai tukar mata uang Lira Turki terjun bebas.

Politisi memang sering menginginkan politik suku bunga rendah, agar dapat membiayai program-programnya dengan pinjaman bunga rendah. Namun bank sentral biasanya fokus pada upaya mengendalikan tingkat inflasi agar tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.

USA Jerome Powell Notenbankchef mit Trump vor dem Weißen Haus
Presiden Donald Trump mengangkat Jerome Powell sebagai Direktur Bank Sentral yang baru, November 2017Foto: Getty Images/D. Angerer

The Fed dalam beberapa tahap, terakhir Juni lalu, mulai menaikkan tingkat suku bunga antara 1,75 sampai 2 persen. Bank Sentral AS itu juga menyatakan akan tetap menaikkan tingkat suku bunga secara bertahap. Tapi kebijakan ini bertentangan dengan keinginan Trump.

Nilai tukar dolar melemah

Ketika Trump ditanya, apakah dia percaya pada independensi bank sentral, dia menjawab bahwa dia percaya The Fed "akan

melakukan yang baik untuk negara ini". Namun jika suku bunga tetap meningkat, dia akan mengeritik kebijakan itu secara terbuka, tambahnya

Politisi AS biasanya menghindari kritik secara terbuka terhadap kebijakan bank sentral karena khawatir, pasar uang akan bereaksi negatif. Namun ini bukan pertama kalinya Trump mengeritik kebijakan Bank Sentral AS.

Wall Street Zinserhöhung
Pasar saham di Wall Street memantau kenaikan suku bunga yang diumumkan The Fed, pertengahan Juni 2018Foto: picture-alliance/AP Photo/R. Drew

Pasar uang memang langsung menunjukkan reaksi negatif setelah pernyataan Trump. Nilai tukar dolar AS melemah terhadap mata-mata uang lain. Selain itu ada kekhawatiran pasar menjelang pertemuan antara delegasi AS dan China minggu ini untuk membahas konflik perdagangan mereka.

"Pada saat ini, pasar khawatir bahwa Trump akan punya dampak pada kebijakan The Fed," kata Masafumi Yamamoto dari Mizuho Securities.

"Terutama nilai tukar dolar terhadap yen, yang sangat sensitif pada perkembangan suku bunga di AS, tetap di bawah tekanman.

Nilai tukar yen naik 0,18 persen pada awal transaksi pasar hari Selasa (21/8). Nilai tukar dolar sempat jatuh di bawah batas psikologis 110 yen per satu dolar AS, nilai terendah sejak akhir Juni lalu. Juga nilai tukar dolar terhadap enam mata uang acuan menunjukkan pelemahan. Kurs dollar juga melemah terhadap mata uang Rupiah, Won (Korea Selatan) Dolar Australia dan Euro.

hp/ap (rtr, afp)