1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
Sosial

KPK Geledah Rumah CEO Lippo Group James Riady

18 Oktober 2018

Salah satu proyek terbesar dan ambisius di Asia Tenggara dari Lippo Group tersebut menyeret sejumlah nama dalam lingkaran suap. Kediaman CEO Lippo Group James Riady ikut digeledah KPK.

https://p.dw.com/p/36jyn
Symbolbild Justiz Richter Gericht Richterhammer
Foto: picture-alliance/dpa/U. Deck

Setelah menetapkan status tersangka kepada Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin, empat pejabat Kabupaten Bekasi dan tiga pegawai Lippo, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga menggeledah rumah CEO Lippo Group James Riady. Empat tempat lain juga diperiksa yaitu Apartemen Trivium Terrace, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Bekasi, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, dan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi. Total sudah 10 lokasi di Tangerang dan Bekasi digeledah KPK.

"Setelah lakukan penggeledahan di 5 lokasi sejak Rabu (17/10/2018) siang sampai tengah malam tadi, penyidik melanjutkan kegiatan tersebut ke 5 tempat lain hingga pagi (18/10/2018) ini," kata Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah seperti dikutip di Tirto.id.

Selama penggeledahan beberapa dokumen keuangan dan komputer disita oleh penyidik KPK.

Penyuapan terhadap Neneng diduga dilakukan oleh Billy untuk melancarkan sejumlah izin untuk pembangunan proyek kota terencana Meikarta seluas total 774 hektar. Neneng dijanjikan comitment fee sebesar 13 miliar Rupiah dan baru menerima 7 miliar Rupiah. Pemberi suap lainnya adalah konsultan Lippo group Taryudi dan Fitra serta pegawai Henry Jasmen.

Selain Neneng Hassanah Yasin, penikmat uang gelap Meikarta lainya adalah Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Pemkab Bekasi Sahat MBJ Nahor, Kepala Dinas DPMPTSP Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati, dan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Neneng Rahmi.
yp/ts (tirto, reuters)