1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korea Selatan dan Cina Adakan Pertemuan Bahas Denuklirisasi

23 Desember 2021

Para diplomat senior Korea Selatan bertemu dengan pejabat Cina pada Kamis (23/12), menyusul pertengkaran diplomatik dengan Taiwan atas pembatalan kehadiran pejabat senior Taipei dalam forum bisnis di Seoul pekan lalu.

https://p.dw.com/p/44k5a
Menlu Korea Selatan Chung Eui-yong dan Menlu Cina Wang Yi
Sebelum pertemuan hari ini (23/12), kedua pejabat Kementerian Luar Negeri Korea Selatan dan Cina telah bertemu tatap muka pada April 2021Foto: Kim Yun-gu/AP Photo/picture alliance

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Selatan Choi Jong-kun mengadakan pembicaraan secara virtual pada Kamis (23/12) dengan tim yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Cina Le Yucheng, menandai pertemuan pertama sejak Juni 2017.

Kedua belah pihak diperkirakan akan mencari cara untuk membuka kembali pembicaraan denuklirisasi yang terhambat dengan Korea Utara dan membahas masalah bilateral, regional dan global lainnya, kata para pejabat Seoul.

Pembatalan undangan pejabat Taiwan

Pertemuan itu terjadi pada saat yang sulit karena Taiwan telah mengajukan protes atas pembatalan undangan Korea Selatan bagi Menteri Digital Audrey Tang untuk berbicara secara virtual pada sebuah konferensi pekan lalu di Seoul.

Kementerian Luar Negeri Taiwan menyebut langkah itu "kasar" dan memanggil penjabat duta besar de facto Korea Selatan untuk menyatakan ketidaksenangannya.

Kementerian mengatakan, Korea Selatan mengutip "berbagai aspek masalah lintas selat” atas keputusan tersebut, tetapi ketika perwakilan Taiwan di Seoul secara terpisah mencari penjelasan, dia tidak menerima jawaban apa pun.

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan mengatakan, keputusan itu dibuat oleh penyelenggara acara berdasarkan "pertimbangan komprehensif dari semua keadaan", tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Seorang pejabat di Gedung Biru Kepresidenan Seoul mengatakan pada Rabu (22/12) bahwa penyelenggara membatalkan undangan sesuai dengan "prinsip diplomatik kami, bukan karena Cina."

"Posisi kami tetap tidak berubah bahwa kami akan terus mempromosikan hubungan ekonomi dan budaya tidak resmi, dan pertukaran praktis," kata pejabat itu kepada wartawan.

Antara AS dan Cina

Seoul menghadapi tindakan penyeimbangan yang semakin sulit ketika Amerika Serikat, sekutu utamanya, berfokus untuk mengumpulkan sekutu dan mitra untuk melawan Cina yang koersif dan agresif, mitra ekonomi terbesar Korea Selatan.

Dalam pertemuan hari ini (23/12), para wakil menteri juga membahas Olimpiade Musim Dingin mendatang di Beijing. Dipimpin AS, beberapa negara Barat telah menyatakan akan memboikot olimpiade ini. Sementara, Korea Selatan mengatakan tidak mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam boikot itu, tetapi juga belum ada perbincangan dengan Cina soal pengiriman delegasi.  ha/ yf (Reuters)