1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Korban Sipil Berjatuhan dalam Operasi Mustharak

22 Februari 2010

Warga sipil menjadi korban dalam pertempuran sengit antara pasukan NATO dan tentara Afghanistan melawan Taliban. Operasi militer Mustharak di selatan Afghanistan kini memasuki pekan kedua.

https://p.dw.com/p/M7lp
Helikopter Black Hawk dalam operasi militer di selatan AfghanistanFoto: AP

Setelah masa rehat musim dingin, parlemen Afghanistan kembali mengadakan pertemuan. Presiden Afghanistan Hamid Karzai berdiri di podium dan menunjukan tinggi-tinggi foto seorang gadis kecil. Dia adalah satu dari kita, serunya pada hadirin sidang. Usianya delapan tahun dan dalam perjalanan ke rumah sakit, untuk menjemput 12 jenazah anggota keluarganya yang tewas, papar Karzai sambil menunjukan foto ke arah bidikan para juru kamera. Rumah keluarga gadis kecil itu, tambah Karzai, pekan lalu diterjang roket pasukan NATO yang salah sasaran, saat dimulainya operasi Mustharak.

„Taliban dan anggota kelompok bersenjata, yang melakukan perlawanan, harus mengetahui, bahwa mereka punya andil dalam penderitaan ini.“

Operasi Mushtarak Masuki Pekan Kedua

Helmand Muschtarak Großoffensive
Serangan militer di Prov. HelmandFoto: AP

15.000 serdadu pasukan internasional NATO dan tentara Afghanistan, selama sepuluh hari berjuang di Provinsi Helmand, selatan Afghanistan, berusaha mengambil alih kendali wilayah itu pada negara, dari tangan Taliban yang menguasai Marjah dan Nad Ali. Milisi Taliban melakukan perlawanan sengit, terutama di distrik Marjah. Mereka memasang jebakan dan ranjau tersembunyi, setelah pengumuman akan ada serangan. Peringatan itu disampaikan agar warga sipil dapat mengantisipasi keadaan.

Seorang pria, bernama Jan Mohammad bersama keluarganya mengungsi dari zona peperangan ke sebuah lokasi pengungsian di ibukota provinsi Lashkar Gah. Ia bercerita: „Mereka menembak dari helikopter dan pesawat ke desa kami. Mereka menghancurkan tanaman kami, opium dan gandum. Pemerintah mengatakan serangan ini dapat berlangsung selama tiga bulan. Kemudian tidak ada dari desa kami dan tanaman yang tersisa.“

Karte Afghanistan mit Provinz Helmand UPDATE: mit der Stadt Mardscha Marjah Marjeh
Distrik MarjahFoto: DW

Di tenda sebelah, seorang pria lain Abdul Rahim menceritakan pengalamannya: „Kami juga mengungsi dari Marjah, dimana semua tempat ditembaki dan terjadi pertempuran. Semua jalan ditutup. Kami mengungsi dengan berjalan kaki.“

ISAF: Operasi Mushtarak Demi Kepentingan Masyarakat

Komandan pasukan internasional untuk Afghanistan ISAF, Jendral Stanley McChrystal, tanpa kenal lelah, menekankan bahwa keseluruhan misi ini dilakukan demi kebaikan masyarakat sipil: „Kami berbicara dengan seluruh lapisan masyarakat. Kami berbicara dengan para tetua suku dan kami berbicara dengan para penduduk di desa-desa. Kami bicara dengan para politisi dari berbagai lapisan. Kami mencoba, sedapat mungkin untuk terbuka dan transparan. Kami tidak bicara banyak, namun terutama lebih mendengarkan. Kami menampung kecemasan mereka dengan serius. Itu pula yang kami lakukan ketika mewujudkan strategi operasi Mustharak. Sebelumnya, kami tanyai dulu para warga, apa harapan mereka. Kemudian kami bekerja, sesuai dengan keinginan mereka, atau mengubah persepsi mereka.“

Afghanistan Militäroffensive
Pasukan internasional di Prov. HelmandFoto: AP

Provinsi Helmand sebagian besar dihuni oleh suku Pasthun. Mereka sangat relijius dan konservatif, dari kelompok inilah pada awal tahun 1990an lahirlah gerakan Taliban. Serangan Mustharak dilancarkan untuk mengiris batasan antara para milisi dengan warga sipil. Para pengikut Taliban diharapkan mau meletakan senjata. Namun kelompok suku terbesar di Afghanistan ini menderita di bawah tindak kekerasan, sejak tumbangnya rezim Taliban. Banyak anggota suku Pasthun menganggap pasukan asing sebagai penjajah dan pemerintahan Karzai sarat korupsi.

Mengembalikan Kepercayaan Warga Terhadap Pemerintah

Karsai Karzai Kabul Regierung
Pemerintahan Presiden Hamid Karzai harus sungguh-sungguh melayani kepentingan masyarakatFoto: AP

Perwakilan bidang sipil NATO di Afghanistan Marc Sedwill menyadari bahwa serangan militer tidak akan dapat memenangkan kepercayaan penduduk: „Korupsi merupakan masalah terbesar. Sangat penting untuk menumbuhkan kembali hilangnya rasa percaya masyarakat. Bagi warga Afghanistan sangat penting bila mereka dapat mempercayai kepala polisi lokal, gubernur dan kejaksaan setempat. Jika kita beroperasi di wilayah seperti Helmand, maka kemudian sangatlah penting, bahwa para pejabat yang diangkat ini bersih dan sungguh-sungguh melayani masyarakat. Bila tidak maka tidak bisa membangun sebuah negara.“

Perdamaian mungkin terwujud, hanya jika mayoritas penduduk Afghanistan mempercayai pemerintahan yang dipimpin Karzai dan pemerintah juga siap berkorban untuk kepentingan masyarakat.

Sandra Petersmann / Ayu Purwaningsih

Editor : Luky Setyarini