1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
PolitikAmerika Serikat

Kongres AS Loloskan UU Pembatasan Senjata Api

9 Juni 2022

Kongres AS meloloskan aturan baru terkait batasan umur dan magazen dalam pembelian senjata api, pascapenembakan massal di beberapa tempat. Nasib akhir aturan ini berada ditangan Senat AS.

https://p.dw.com/p/4CRPm
Aktor asal AS, Matthew McConaughey
Aktor AS, Matthew McConaughey, mendsak Kongres AS untuk bertindak pascaserangan menggunakan senjata api. Ia membawa foto korban yang terbunuh pada serangan di Robb Elementary School.Foto: Brendan Smialowski/AFP/Getty Images

Kongres Amerika Serikat (AS) telah menaikkan aturan batas usia untuk membeli senjata semi-otomatis dari 18 menjadi 21 tahun. Aturan yang berlaku secara nasional ini juga mengatur larangan penjualan magazen (tempat pengisian peluru) yang dapat membawa lebih dari 15 butir peluru.

Kebijakan tersebut sebagai dampak dari penembakan massal yang mematikan di sebuah sekolah di Uvalde, Texas, dan sebuah supermarket di Buffalo, New York. Seorang pelaku penembakan juga baru-baru ini membunuh empat orang di sebuah pusat medis di Tulsa, Oklahoma.

Undang-undang tersebut diloloskan oleh Kongres AS yang mayoritas berasal dari fraksi partai Demokrat, dengan suara 223 menyetujui dan 204 menentang. Lima suara dari partai Republik mendukung UU tersebut, sementara dua suara dari kubu Demokrat memberikan suara menentang.

Keputusan akhir di Senat AS

Meski Kongres telah meloloskan UU tersebut, tetapi kebijakan itu diprediksi akan mengalami hambatan di Senat AS. Saat ini Senat terbagi 50-50 antara kubu Demokrat dan Republik.

Senat sebagian besar berfokus pada undang-undang keamanan sekolah dan kesehatan mental daripada tindakan pengendalian senjata. Legislasi membutuhkan setidaknya 60 suara untuk melewati majelis tinggi karena filibuster.

Filibuster adalah semacam taktik menguasai sidang melalui pidato-pidato yang berkepanjangan dan tidak habis-habisnya dengan tujuan menggagalkan penetapan suatu undang-undang oleh lembaga legislatif atau juga untuk memaksa diterimanya suatu pandangan tertentu dari si pembicara.

Awal pekan ini, pemimpin mayoritas Demokrat di Senat Chuck Schumer mendesak rekan-rekan partainya untuk "terus berbicara" tentang undang-undang senjata bipartisan dengan Senat Republik.

Serangkaian aksi penembakan massal telah memberi dorongan pada Kongres untuk bertindak. Presiden AS Joe Biden telah menganjurkan larangan senjata laras panjang. Hal ini menjadi upaya di antara langkah-langkah lain untuk mencegah kekerasan bersenjata. Desakan juga muncul dari Aktor Matthew McConaughey yang berunjuk rasa dengan membawa foto korban penembakan.

Penyintas serangan berbicara di depan Kongres AS

Dorongan untuk meloloskan aturan pengetatan penjualan senjata api juga muncul dari para penyintas. Seorang anak berusia 11 tahun yang selamat dari penembakan massal di Texas berbicara di depan Kongres AS. Ia menceritakan upaya untuk menyelamatkan diri saat pelaku penyerangan menembak seorang teman di sebelahnya. Ia mengatakan , "Saya mengambil darahnya dan mengoleskannya ke seluruh tubuh saya."

Penyintas bernama Miah Cerrillo memaparkan kisahnya di tengah upaya Kongres dalam meloloskan UU pembatasan senjata api. Cerrillo hadir di Kongres AS bersama para orang tua dari korban serangan mematikan itu, tujuannya agar Kongres mampu meloloskan aturan baru itu secepatnya.

Dalam kisahnya, Cerrillo mengatakan pelaku mengucapkan salam kepada guru di kelas sebelum menembaki para korban. "Dia menembak teman saya yang ada di sebelah saya ... dan saya pikir dia akan kembali lagi ke kelas, saya kemudian melumuri tubuh saya dengan darah yang ada,” papar gadis muda itu. Ia juga mengatakan bahwa dirinya takut kekerasan seperti itu bisa terjadi lagi di sekolah.

rs/pkp (AP, Reuters)