1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Konfirmasi Kolera Di Kawasan Banjir Pakistan

14 Agustus 2010

Warga Pakistan yang menderita akibat banjir yang belum surut, kembali dihantam banjir susulan. Juga kasus kolera yang pertama dikonfirmasi di kota utama di lembah Swat, Mingora. Dikuatirkan

https://p.dw.com/p/OnkQ
Foto: AP

Di kawasan yang masih tergenang air, arus sungai Swat bertambah deras dengan banjir susulan yang kembali menerjang wilayah selatan Pakistan. Di Utara, hujan pun tak tampak akan mereda. Menurut informasi resmi pemerintah Pakistan, sekitar 1,500 orang yang tewas akibat banjir ini. Perdana Menteri Pakistan Yusuf Raza Gilani mengatakan hari Sabtu, bahwa 20 juta orang terimbas oleh banjir yang telah menghancurkan rumah, panen dan persediaan pangan.

Sementara ancaman wabah penyakit, kini sudah terbukti. Kasus kolera yang pertama sudah dikonfirmasi di Mingora, kota terbesar di lembah Swat. Penyakit yang ditularkan melalui air itu bisa dengan mudah menyebar. Menurut Perserikatan Bangsa-bangsa sekitar 36 ribu orang terancam mati akibat murus cair. Kepada CNN, Dr. Shahid Iqbal mengatakan, "Kebanyakan adalah kasusnya diare".

Epidemie und Erkrankungen im Flutgebiet Pakistans
Foto: DW

Dalam klinik-klinik darurat, dokter-dokter bekerja sepanjang waktu menangani antrian korban yang sakit. Di kawasan banjir itu, sekitar 100 klinik hancur dilanda air bah. Peralatan, bahkan obat-obatan sangat kurang. Air bersih tidak ada. Pascal Cuttat dari Palang Merah Internasional mengatakan, "Di sini bukannya ada keterbatasan air bersih, di sini sama sekali tidak ada air bersih. Dan bila kita tidak berhasil, dan fokus kami adalah mengupayakan dengan cepat, maka jumlah orang yang mati akan melejit drastis. Akibat banjir ini ada anak yang meninggal di menit kita berbicara sekarang“

Presiden Pakistan Asif Ali Zardari membatalkan perayaan hari kemerdekaan Pakistan akibat bencana ini, dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki Moon ditunggu kedatangannya di lokasi hari Sabtu sore. Sementara itu di televisi Pakistan, Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani menggambarkan bahaya ancaman menyebarnya wabah dan upaya-upaya untuk menanganinya. Ia juga mengimbau bantuan internasional.

India, negara tetangga yang juga merupakan saingan besar Pakistan telah menyatakan kesediaannya memberi bantuan senilai 5 juta dolar. Hal yang masih dipertimbangkan oleh Pakistan. Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menyediakan 460 juta dolar. Jumlah yang menurut banyak organisasi bantuan masih kurang dari yang bakal dibutuhkan. Organisasi bantuan juga mengeluhkan lambatnya bantuan yang datang untuk para korban banjir.

Überschwemmung in Pakistan
Foto: AP

Seorang korban banjir mengatakan, "Kami tidak punya air minum di sini. Semua kotor. Kami tak bisa tidur karena banyaknya nyamuk dan tidak ada listrik. Anak-anak tidak tidur, dan kami tidak punya makanan. Kami hanya bisa minum segelas air untuk sahur dan untuk buka puasanya juga hanya bisa minum air.“

Kepada masyarakat internasional, Jacques de Maio dari Komitee Palang Merah Internasional mengingatkan, jutaan orang butuh makanan, air bersih dan layanan medis saat ini juga.

Edith Koesoemawiria/afp/rtr
Editor : Christa Saloh