1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

100210 Afghanistan

10 Februari 2010

Hari Rabu (10/02), komisi penyelidik serangan Kunduz akan mendengar keterangan saksi, Kolonel Georg Klein, perwira yang pada tanggal 4 September 2009 memerintahkan penyerangan terhadapp dua truk tanki di Kunduz.

https://p.dw.com/p/Lxur
Kolonel Georg KleinFoto: AP

Kesaksian Georg Klein di depan komisi penyelidik merupakan hal yang menentukan dalam mengungkap skandal Kunduz. Karena ia lah yang memberikan izin kepada pilot pesawat tempur Amerika Serikat untuk melakukan serangan terhadap dua tanki yang dicuri pada tanggal 4 September 2009. Serangan yang turut menewaskan 142 penduduk sipil ini telah memicu gejolak politik di Berlin, yang menyebabkan mundurnya Menteri Tenaga Kerja Franz Josef Jung, yang sebelumnya menjabat menteri pertahanan.

Serangan di Kunduz ini tidak saja membuat kemarahan di Jerman, Komandan ISAF Stanley McChystal juga mengkritik keras perintah serangan yang dikeluarkan Kolonel Klein ini. Sementara Menteri Pertahanan Jerman Karl-Theodor zu Guttenberg, walaupun mendukung perwiranya, tapi ia tidak membenarkan serangan udara ini. "Walaupun tidak diragukan bahwa Kolonel Klein telah bertindak sesuai dengan pengetahuan dan keyakinannya untuk melindungi prajuritnya, tapi dari sudut pandang militer serta berdasarkan semua dokumen yang ada, serangan ini tidak tepat.“

Menurut peraturan ISAF, dukungan udara hanya boleh diminta jika pasukan sekutu terllibat dalam pertempuran. Dan pada malam tanggal 4 September itu, walaupun tidak terjadi pertempuran, Kolenel Klein melaporkan adanya "kontak dengan musuh“. Demikian laporan hasil penyelidikan ISAF. Kenapa Kolonel Klein menutupi fakta sebenarnya, sekarang harus diungkap oleh komisi penyelidik.

Klein juga tidak menerima saran pilot AS yang ingin terlebih dahulu terbang rendah untuk memperingatkan warga sipil. Laporan ISAF menunjukkan, bahwa Kolonel Klein benar-benar ingin mmenumpas anggota Taliban. Selain tindakannya tidak sesuai dengan aturan ISAF, Kolonel Klein juga tidak melaporkan hal ini kepada Jendral Jörg Vollmer di markas utama Bundeswehr di Mazari Sharif. Tindakan sepihak semacam ini bukan hal yang lazim bagi perwira Bundeswehr yang biasanya sangat berhati-hati.

Setelah serangan udara ini diumumkan, Kementrian Pertahanan Jerman memberikan keterangan bahwa korban serangan hanya anggota Taliban, yang diduga akan menyerang kamp pasukan Bundeswehr yang terletak di dekat lokasi kejadian. Ancaman ini telah dipatahkan melalui perintah serangan udara yang dikeluarkan Kolonel Klein, disebutkan dalam laporan. Tapi kemudian terungkap bahwa keterangan Kementrian Pertahanan ini tidak seluruhnya benar.

Pihak oposisi marah terhadap pemerintah yang berusaha menutup-nutupi kasus ini. Selain menuntut penjelasan baru, pihak oposisi juga menuntut pembentukan satu komisi penyelidik, yang akhirnya disetujui oleh pemerintahan baru Hitam-Kuning.

Belum pernah terjadi sebelumnya, serangan yang melibatkan tentara Jerman Bundeswehr memakan korban jiwa begitu banyak – satu peristiwa penting dan titik balik dalam sejarah angkatan bersenjata Jerman.

Nina Werkhäuser/Yuniman Farid

Editor: Hendra Pasuhuk