1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Komisi Eropa Beri Lampu Hijau untuk Blue Card

24 Oktober 2007

Uni Eropa ingin memudahkan imigrasi pekerja berkwalifikasi tinggi. Selasa (23/10) kemarin di Strasbourg, Komisi Eropa meluluskan usulan pemberian Blue Card sebagai ijin kerja dan tinggal di Uni Eropa.

https://p.dw.com/p/CJ7d
Franco Frattini (kiri) dan Manuel Barosso (kanan)
Franco Frattini (kiri) dan Manuel Barosso (kanan)Foto: AP

Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barosso meminta ke-27 negara anggota Uni Eropa untuk mengakui bahwa Eropa adalah benua tujuan migrasi. Untuk mengurangi migrasi ilegal dan menata lebih baik migrasi sesuai jalur hukum, Komisi Eropa meminta diadakannya prosedur yang lebih cepat dan seragam di Uni Eropa bagi tenaga kerja terdidik. Yakni apa yang disebut Blue Card.

Barosso: „Kami menarik kedatangan banyak orang, tapi kami kurang menarik minat orang-orang berkualifikasi tinggi. Selain itu kami tidak cukup muda dan kurang banyak, untuk tetap menggerakkan roda perekonomian kami. Itu bukan rahasia, bahwa perkembangan demografi bergerak ke arah yang berlawanan dengan kebutuhan kami. Sekarang kami sudah memiliki kekurangan di berbagai sektor.“

Hanya satu persen pekerja berkualifikasi tinggi dari negara dunia ke-3 yang bekerja di Eropa. Di Amerika Serikat jumlah kuotanya tiga kali lebih besar, di Australia bahkan 10 kali lebih tinggi. Blue Card diharapkan menjamin kebebasan bergerak di seluruh Uni Eropa bagi para imigran dan anggota keluarganya, serta lulusan universitas di Eropa. Persyaratan pendapatan minimum bagi imigran berkualifikasi untuk memperoleh Blue Card, tidak boleh terlalu tinggi seperti yang ditetapkan di Jerman yakni bukti pendapatan 85 ribu Euro per tahun. Para pelamar mula-mula hanya boleh mendapatkan Blue Card untuk satu negara, dan setelah dua tahun diijinkan ke negara Uni Eropa lainnya. Blue Card, yang warnanya mengacu pada warna bendera Uni Eropa mula-mula berlaku untuk dua tahun dan memungkinkan pekerja pulang pergi antara negara asal dan negara barunya. Demikian dijelaskan Komisaris Eropa untuk politik dalam negeri dan kehakiman Franco Frattini

„Jika seorang dokter dari Senegal dua tahun bekerja pada sebuah rumah sakit di Brussel, ia kemudian dapat pergi mengunjungi Senegal dan akhirnya kembali ke Eropa. Setelah itu mungkin ia kembali ke Senegal untuk mendidik dokter-dokter muda dari negara asalnya.“

Blue Card yang dikeluarkan Uni Eropa diharapkan mampu bersaing dengan Greencard yang dikeluarkan Amerika Serikat. Meskipun demikian Green Card tidak menetapkan batas masa tinggal dan bekerja. Komisi Eropa belum bertindak sejauh itu. Apalagi sejumlah negara seperti Jerman dan Austria masih takut akan jumlah imigran yang terlalu tinggi. Kedua negara sudah mengkritik Blue Card jauh sejak awal. Parlemen Eropa mendukung langkah Komisi Eropa tersebut. Namun Uni Eropa sekaligus harus lebih tegas dalam mengatasi gelombang migrasi ilegal.