1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kim Jong Un Kokohkan Kekuasaan

27 Desember 2011

Tokoh-tokoh partai dan petinggi militer Korea Utara bertemu dengan delegasi Korea Selatan yang menyampaikan rasa duka cita atas wafatnya pemimpin Korut Kim Jong Il.

https://p.dw.com/p/13ZWa
In this Friday, Dec. 23, 2011 photo released by the Korean Central News Agency and distributed in Tokyo, Monday, Dec. 26, 2011 by the Korea News Service, Kim Jong Un, right, late North Korean leader Kim Jong Il's youngest known son and successor, visits Kumsusan Memorial Palace in Pyongyang, North Korea, to pay respect to his father. Accompanying him at left is Kim Yong Nam, president of the Presidium of North Korea's Supreme People's Assembly. (Foto:Korean Central News Agency via Korea News Service/AP/dapd) JAPAN OUT UNTIL 14 DAYS AFTER THE DAY OF TRANSMISSION
Kim Jong UnFoto: dapd

Sepekan setelah meninggalnya Kim Jong Il, putranya yang sekaligus penguasa baru Korea Utara, Kim Jong Un meneguhkan posisinya di Pyongyang.  Media pemerintah Korut akhir pekan lalu menyebutnya sebagai "pemimpin tertinggi" angkatan bersenjata. Dan hari Senin (26/12) untuk pertama kalinya dia juga disebut sebagai Ketua Komite Pusat Partai Buruh. Selain itu Kim Jong Un membuat kejutan dengan melakukan pembicaraan dengan delegasi pribadi dari Korea Selatan yang datang ke Pyongyang untuk menyampaikan bela sungkawa atas berpulangnya Kim Jong Il.

Secara resmi kedua negara Korea tersebut masih dalam keadaan perang. Menurut kantor berita KCNA, dalam pertemuan dengan Kim Jong Un, delegasi pribadi Korsel itu menyampaikan turut berduka cita, dan Kim Jong Un menyatakan terima kasih.

The South Korean mourners group led by Lee Hee-ho, center, the wife of former South Korean President Kim Dae-jung, poses for a photo upon arrival at Pyongyang in North Korea early Monday, Dec. 26, 2011. Lee is part of an 18-person group allowed by South Korea to attend the Dec. 28 funeral of late North Korean leader Kim Jong Il. (Foto:AP/dapd)
Delegasi Korea SelatanFoto: dapd

Dua janda Korsel melayat di Korut

Delegasi Korsel itu dipimpin oleh janda bekas presiden Korsel Kim Dae Jung yang melaksanakan kebijakan "sinar matahari" untuk memperbaiki hubungan kedua negera. Pada tahun 2000 Kim Dae Jung bahkan pernah melakukan pertemuan puncak dengan Kim Jong Il. Pertemuan itu ramai disoroti media internasional. Janda Kim Dae Jung datang bersama pemimpin grup Hyundai, Nyonya Hyun Jeong Eun. Almarhum suami Jeong Eun juga punya hubungan dengan Korut. Setelah kedua pria tersebut meninggal, Korut juga mengirimkan delegasi duka ke Korsel.

Menurut pakar Korea Utara, Yang Moo Jin, pertemuan dengan Jim Jong Un itu dapat digunakan untuk menggerakkan Korsel untuk kembali mengaktifkan proyek-proyek kerja sama yang sudah disepakati untuk memberikan bantuan yang diperlukan segera oleh Korut.

Sementara itu dalam sebuah komentar harian Partai Buruh Korut "Rodong Sinmun" , para serdadu diserukan untuk mendukung Komite Pusat Partai Buruh di bawah pimpinan Kim Jong Un yang disebut sebagai "matahari abad ke-21".  Kakek Kim Jong Un,  Kim Il Sung, dan ayahnya Kim Jong Il sebelumnya juga mendapat nama kehormatan serupa.

In this image made from KRT television, the body of North Korean leader Kim Jong Il is laid in a memorial palace in Pyongyang, North Korea, Tuesday, Dec. 20, 2011. (Foto:KRT/AP/dapd) TV OUT NORTH KOREA OUT
Jenazah Kim Jong IlFoto: dapd

Pengokohan kekuasaan di Pyongyang

Kekuasaan di Korea Utara tampaknya masih dipegang oleh keluarga Kim Jong Un. Dalam sebuah tayangan di televisi, paman Kim Jong Un, Jang Song Thaek kelihatan untuk pertama kalinya tampil mengenakan seragam jenderal. Dinas intelijen Korsel memperkirakan, Jang dan tante dari Kim Jong Un, Kim Kyong Hui, yaitu saudara perempuan almarhum Kim Jong Il, akan mengambil alih peran penting dalam jaringan kekuasaan baru di Korea Utara.

Hari Rabu (28/12) Kim Jong Il akan dimakamkan dan upacara pemakaman akan digelar hari Kamis (29/12). Pada hari Senin (26/12) ribuan warga antri untuk melayat. Kim Jong Il meninggal 17 Desember lalu akibat serangan jantung.

Christa Saloh-Foerster/dapd/dpa/dpae

Editor: Renata Permadi