1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kilas Balik Dunia 2011

26 Desember 2011

Musim semi di dunia Arab, bencana gempa bumi di Jepang, bencana nuklir Fukushima, krisis Euro, bencana kelaparan di Afrika dan pernikahan kerajaan, itulah sejumlah peristiwa yang terjadi di tahun 2011.

https://p.dw.com/p/13ZTc
--- Dw-Grafik: 2011_12_21_jahresrückblick_2011_asien.psd
Foto: DW

Januari 2011 Tunisia dilanda demonstrasi. Demonstrasi yang tidak biasa terjadi di Tunisia sejak 20 tahun terakhir itu dipicu seorang pria muda penjual sayuran yang membakar dirinya di Sidi Bouzid, 250 Kilometer di selatan ibukota Tunis. Aksi protes warga Tunisia menentang Presiden Zine el Abidine Ben Ali tidak hanya sebatas aksi demonstrasi di negara itu, tapi berkembang menjadi revolusi besar di dunia Arab.

Husni Mubarak di Mesir, Muammar al Gaddafi yang menjuluki diri sendiri pimpinan revolusi di Libya, atau Ali Abdullah Saleh di Yaman hanyalah sejumlah nama penguasa di kawasan Maghribi yang tidak terlewat dari angin revolusi yang bertiup demikian kencang dari Tunisia. Meskipun di Suriah sejak Maret lalu Bashar al Assad dengan kekerasan militer mencoba membendung gerakan rakyat menentang kediktatoran dan menuntut demokrasi, angin revolusi di kawasan Arab tetap bertiup.

epa03007859 Egyptian demonstrators hold the Egyptian national flag and banner (Bottom) reading in Arabic 'handing of the authority to the civilians' during a protest in Tahrir Square, Cairo, Egypt, 18 November 2011. According to media reports, thousand of protesters gathered on 18 November in Cairo for a mass protest against planned constitutional amendments that would establish a civil state in the predominantly Muslim country and give the army the right to veto legislation on military issues. EPA/KHALED ELFIQI +++(c) dpa - Bildfunk+++
Aksi protes di Lapangan Tahrir KairoFoto: picture-alliance/dpa

Walaupun di negara-negara yang penguasanya sudah berhasil disingkirkan pun, banyak aktivis demokrasi harus kecewa. Pembangunan demokrasi berjalan tersendat-sendat. Selain itu gerakan revolusi musim semi Arab meninggalkan dampak ekonomi dan sosial.

Bencana Atom Fukushima

Lebih dari 15.000 tewas dan ribuan orang dinyatakan hilang. Itulah neraca bencana gempa di Jepang 11 Maret lalu, yang kemudian disusul gelombang tsunami hebat setinggi 30 meter. Jepang mengalami kerusakan dahsyat. Terutama di reaktor atom Fukushima.

Anti-nuclear demonstrators begin a march in Tokyo, Saturday, June 11, 2011. The protesters held mass demonstrations against the use of nuclear power, as Japan marked the three-month anniversary of the powerful earthquake and tsunami that killed tens of thousands and triggered one of the world's worst nuclear disasters. The banner reads "Stop nuclear plants!" (Foto:Koji Sasahara/AP/dapd)
Protes Anti Atom di JepangFoto: dapd

Setelah bencana Fukushima, sejumlah negara meninjau kembali kebijakan politik nuklirnya, makin banyak orang menentang pembangunan PLTN.
Juga Jerman menarik konsekuensi dari bencana atom Fukushima Maret lalu, membuat. Pemerintah koalisi Jerman 29 Mei menyepakati agenda rencana penghentian operasi energi atom sampai 2022.

Dan di Jepang, hanya empat bulan setelah bencana atom di Fukushima, pemerintah Jepang merencanakan berhenti dari penggunaan energi atom. Warga Jepang masih harus berjuang lama dalam menghadapi dampak radiasi bencana atom Fukushima.

Krisis Euro dan Bencana Kekeringan di Afrika

Di Eropa krisis hutang Yunani berkembang menjadi krisis mata uang Euro, karena Portugal dan Italia juga mengaku terlilit hutang yang menggunung. Tahun 2011 merupakan tahun yang dipenuhi pertemuan darurat membahas krisis hutang di Uni Eropa, serta tahun yang cukup sibuk bagi badan pemeringkat kredit.

Di Afrika, terutama di Afrika Timur tahun 2011 adalah tahun bencana kelaparan terburuk. Di Somalia, Ethiopia, Djibouti, Kenya, Sudan dan Uganda diperkirakan 12 juta orang mengalami kelaparan sebagai dampak bencana kekeringan terburuk selama 60 tahun terakhir.

Tahun 2011, dunia mengalami dua pernikahan kerajaan. Kate dan William di Inggris, serta Charlene dan Albert di Monaco.

Britain's Prince William and his wife Kate, Duchess of Cambridge wave from the balcony of Buckingham Palace after the Royal Wedding in London Friday, April, 29, 2011. (Foto:Matt Dunham/AP/dapd)
Pernikahan Kate dan William Inggris (29/04)Foto: dapd

Dyan Kostermans

Editor: Andy Budiman