1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Khamenei Perintahkan Penutupan Penjara. Ahmadinejad Terus Dikritik

28 Juli 2009

Oposisi di Iran nampaknya terus mendapat dukungan lebih besar. Sedangkan Ahmadinejad terus diserang dengan kritik. Sementara itu permintaan ijin untuk mengadakan upacara peringatan kematian demonstran ditolak pemerintah.

https://p.dw.com/p/IzB5
Ayatullah Ali KhameneiFoto: AP


Selasa 28 Juli kemarin, pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei memerintahkan segera ditutupnya penjara Kahrisak di Teheran selatan. Alasannya adalah penjara itu "tidak memiliki syarat-syarat yang diperlukan untuk mempertahankan hak-hak para tahanan“. Demikian Khamenei.

Di penjara tersebut ditahan sebagian besar demonstran, yang ditangkap dalam aksi protes menentang hasil pemilu presiden Juni lalu. Selain itu tersebar kabar, bahwa beberapa demonstran tewas di penjara tersebut tanpa diketahui sebabnya. Dengan ditutupnya penjara 140 orang, yang ditahan karena berdemonstrasi memrotes hasil pemilu presiden, dibebaskan.

Nasib Demonstran Diputuskan

Shadi Sadr iranische Juristin und Frauenrechtlerin
Shadi SadrFoto: MeydaanNews

Senin 27 Juli lalu, pemimpin kehakiman Iran telah memerintahkan, dalam jangka waktu sepekan nasib semua demonstran yang ditahanan harus diputuskan. Jika terhadap mereka tidak ada tuntutan berat apapun, mereka akan dibebaskan setelah uang jaminan dibayar. Selain itu, pemerintah mendirikan sebuah komisi beranggotakan tiga orang. Tugas mereka adalah memeriksa situasi penangkapan tiap demonstran dan menulis laporannya.

Menurut laporan, Selasa kemarin pejuang HAM Shadi Sadr juga dibebaskan dari penjara. Perempuan yang menjadi pengacara itu ditangkap 18 Juli lalu di jalanan, saat akan menghadiri pidato Akbar Hashemi Rafsanjani. Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier dan ikatan pengacara Jerman juga ikut mengusahakan pembebasan Shadi Sadr.

Kritik dari Kalangan Sendiri

Mahmud Ahmadinedschad - Iran
Mahmoud AhmadinejadFoto: AP

Sementara itu, timbul semakin banyak petunjuk, bahwa Mahmud Ahmadinejad semakin mendapat perlawanan dari kubu konservatif. Sejumlah koran yang moderat melaporkan, bahwa Presiden Ahmadinejad bermaksud mengganti banyak menteri, karena mereka selama ini sangat setia kepada pemimpin agama tertinggi Ali Khamenei.

Tetapi Khamenei sebelumnya tidak ikut campur, sampai Ahmadinejad menukar menteri dinas rahasia. Jika Presiden Ahmadinejad menukar seorang menteri lagi, maka seluruh kabinetnya harus kembali disahkan oleh parlemen. Hal itu ditetapkan dalam sebuah peraturan khusus. Jika itu terjadi, kemungkinan sejumlah menteri pilihan Ahmadinejad tidak akan mendapat dukungan dari parlemen lagi.

Permintaan Ijin Ditolak

Iran Wahl Protest Moussawi
Foto Mousavi dipegang seorang perempuan pendukungnya.Foto: AP

Sementara itu, permintaan ijin untuk mengadakan upacara peringatan 40 hari bagi demonstran yang tewas dalam aksi protes ditolak oleh pemerintah. Permintaan ijin itu diajukan oleh pemimpin oposisi Mir Hosein Mousavi, dan upacara rencananya akan diadakan Kamis 30 Juli mendatang. Menurut Mousavi, dalam upacara peringatan itu tidak akan ada pernyataan-pernyataan politis, melainkan hanya pembacaan sejumlah ayat Al Quran.

Kamis mendatang adalah hari ke-40 setelah tewasnya mahasiswa perempuan Neda Agha Soltan akibat penembakan dalam aksi protes pasca pemilu presiden Juni lalu. Bagi banyak demonstran, Neda menjadi simbol protes oposisi. Diperkirakan, jika upacara itu mendapat ijin, orang yang hadir akan sangat banyak. Mousavi menilai upacara peringatan itu, yang berlangsung ilegal jika tidak mendapat ijin, sebagai ujian bagi pemerintah.


Ulrich Pick / Marjory Linardy

Editor: Ziphora Robina