1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

'Kereta Pengertian' Diserang

19 Februari 2007

Serangan terhadap kereta api cepat dari India ke Pakistan, Senin (19/02), menewaskan 66 orang dan mencederai 30 lainnya. Menteri Perkeretapian India Laloo Prasad menyebutnya tindakan sabotase terhadap hubungan India-Pakistan. Presiden Pakistan Perves Musharaf mengatakan, proses perdamaian kedua negara jangan sampai terganggu.

https://p.dw.com/p/CIuj
Salah satu gerbong Samjhauta Express yang terbakar habis.
Salah satu gerbong Samjhauta Express yang terbakar habis.Foto: AP

Serangan itu menimpa salah satu simbol dialog antara India dan Pakistan, yaitu kereta api ekspres Samjhauta, yang artinya kurang lebih Kereta Pengertian.

Seperti biasa, tiap dua pekan sekali, kereta khusus itu meninggalkan New Delhi menuju Lahore, Pakistan Timur, Minggu malam (18/02), di bawah pengamanan ketat. Semua penumpang punya pemesanan tempat, visa, dan paspor. Di dekat kota Deewana, sekitar 80 km sebelah utara ibukota India, tengah malam waktu setempat, terdengar ledakan dan api menjalar di kereta cepat Samjhauta.

Sambil terisak, seorang perempuan yang selamat menuturkan, "Lima anak saya hilang. Ada ledakan keras sekali lalu asap dimana-mana. Banyak orang pingsan. Saya yakin itu ledakan bom."

Saksi mata mendengar dua ledakan berturut-turut, kata petugas jawatan kereta api di lokasi. Api menjalar cepat. Seperti umumnya kereta api di India, kebanyakan jendela di gerbong kelas rendah dipasangi terali besi dan pintu-pintu dipasangi palang. Itu menyebabkan banyak orang terjebak di dalam kereta.

Seorang saksi mata menceritakan, sejumlah pejalan kaki menarik para penumpang keluar dari pintu dan jendela darurat. Penduduk setempat juga bersigegas menuju lokasi kecelakaan untuk membantu penumpang.

Seorang ibu dengan suara bergetar megnatakan,"Asap muncul tiba-tiba. Saya betul-betul kelabakan dan mencoba untuk lari keluar. Tapi pintu pertama yang saya coba buka, terkunci. Asap makin banyak dan saya makin sulit bernapas. Saya berhasil keluar, tapi anak-anak saya terjebak di dalam. "

Di lokasi, petugas penyidik menemukan sisa-sia bahan peledak, cairan kimia yang mudah terbakar dan detonator. Menurut polisi ledakan itu berkekuatan kecil tetapi tampaknya dimaksudkan untuk menimbulkan kebakaran di sedikitnya 4 gerbong kereta. Ditemukan pula dua koper berisi bom lainnya di kereta tersebut.

Bagi Menteri Perkeratapian Laloo Prasad Yadav, insiden itu jelas merupakan sabotase dengan latar belakang politik. Ia mengatakan,"Kesan saya diperkuat oleh penyelidikan bahwa di balik serangan ini ada kekuatan yang berupaya mengganggu hubungan antara India dan Pakistan yang membaik. Penyelidikan terus dilakukan. Kita akan megnetahui dengan pasti, siapa orang-orang ini dan darimana asalnya."

Kereta khusus yang melintasi perbatasan kedua negara merupakan salah satu bukti yang bisa dilihat tentang upaya saling pendekatan India dan Pakistan. Jalur kereta api dibuka kembali awal 2004, setelah masa-masa dingin dan konflik antara kedua pemilik senjata nuklir itu nyaris pecah tahun 2002.

Serangan terhadap kereta cepat Samjhauta mendahului Menlu Pakistan Khursid Kasuri yang dijadwalkan tiba di New Delhi Selasa besok. Ia akan melangsungkan pembicaraan dengan para pemimpin India untuk mendorong proses perdamaian yang berjalan lambat.

Kasuri menegaskan akan melanjutkan rencana kunjungannya. Ia menambahkan, para pembom tak boleh dibiarkan mencapai tujuannya.

Sementara Menteri Perkeretapian Pakistan Sheikh Rashid Ahmed mengatakan, setelah serangan terjadi, pemerintah di Islamabad dan New Delhi terus menjalin kontak. Ia mengatakan, "Kami prihatin, tetapi masih belum memiliki informasi yang pasti. Jika India memberitahukan pada kami apa yang terjadi dan bagaimana pandangan pemerintah India, maka pemerintah Pakistan akan bereaksi."

Insiden ini mengingatkan pada rangkaian serangan terhadap kereta api malam di Mumbai, Juli thaun lalu yang menewaskan hampir 200 orang.

Ketika itu aparat India menuduh ekstrimis Islam Pakistan yang bertanggungjawab bahkan melihat adanya hubungan dengan dinas rahasia Pakistan. Namun kali ini kasusnya berbeda. Kebanyakan korban adalah warga Pakistan.