1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

200809 Lockerbie Freilassung

21 Agustus 2009

Warga Libya yang divonis bersalah meledakkan sebuah pesawat penumpang AS dibebaskan dari penjara Skotlandia. Keputusan tersebut diumumkan Menteri Kehakiman Skotlandia, Kamis (20/08).

https://p.dw.com/p/JFpN
al-Megrahi disambut putra pemimpin Libya di Tripoli, Kamis (20/08)Foto: AP

Menteri Kehakiman Skotlandia MacAskill memberikan amnesti kepada pelaku serangan Lockerbie al-Megrahi. Sebagai alasannya, menteri kehakiman menyebutkan warga Libya itu menderita penyakit kanker stadium akhir. Menurut diagnosa dokter, al-Megrahi hanya akan bertahan beberapa minggu lagi.

"Saya memutuskan bahwa pelaku serangan di Lockerbie tahun 2001 Saudara Abdelbasset Ali Mohammed al-Megrahi yang menderita kanker prostata stadium akhir dibebaskan dengan alasan kemanusiaan sehingga dapat kembali ke Libya untuk menghabiskan sisa hidupnya."

Penjelasan rinci menyoal keputusan menteri kehakiman Skotlandia memicu perdebatan sengit. Kritik tajam terutama terdengar dari Amerika Serikat, dari sanak keluarga para korban yang tewas di Lockerbie. Menteri Kehakiman Skotlandia MacAskill menjelaskan:

"Sistem peradilan kita tak hanya menuntut dijatuhkannya vonis tapi juga bahwa kita menunjukkan empati. Keyakinan kita menetapkan bahwa keadilan harus ditegakkan tapi juga harus ada pengampunan, terlepas dari seberapa serius provokasinya atau parahnya tindakan kekerasan."

al-Megrahi, bekas agen dinas rahasia Libya, mendekam di penjara Skotlandia selama delapan tahun. Tahun 2001 ia divonis penjara seumur hidup karena bersalah melakukan serangan berdarah di Lockerbie. Pengadilan Skotlandia meyakini bahwa al-Megrahi menyelundupkan sebuah bom ke pesawat Jumbo Jet maskapai penerbangan AS PanAM bulan Desember 1998. Bom tersebut menyebabkan ledakan hebat saat pesawat terbang melintasi Lockerbie yang berakibat jatuhnya pesawat tersebut. 270 orang tewas, di antaranya 189 warga Amerika Serikat.

Sejak semula al-Megrahi membantah keterlibatannya dalam serangan itu. Selasa (18/08) lalu, ia menarik proposal untuk mengajukan banding atas vonis tersebut. Sebagian anggota keluarga para korban merasa kecewa. Mereka mengharapakan, kembali disidangkannya kasus tersebut akan memunculkan informasi baru tentang latar belakang serangan itu.

Amnesti bagi al-Megrahi memicu protes pihak Amerika Serikat. Dalam pernyataan resmi Gedung Putih tercantum, Amerika Serikat sangat menyesaki amnesti bagi warga Libya itu. Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hillary Clinton dengan tegas menyatakan, sebaiknya al-Megrahi tetap mendekam di penjara.

"Ini tidak benar, membebaskan seseorang yang terbukti terlibat kejahatan biadab ini dari penjara."

Sebaliknya, sebagian warga Inggris meragukan keterlibatan al-Megrahi. Ada teori yang menyatakan bahwa Iran dan bukan Libya yang mendalangi serangan Lockerbie sebagai aksi pembalasan bagi penembakan pesawat Airbus oleh kapal perang Amerika Seriakt.

Menjelang diumumkannya keputusan menteri kehakiman juga muncul spekulasi di Inggris bahwa proses amesti Al-Megrahi didorong oleh kepentingan ekonomi. Desas-desus ini ditepis oleh pemerintah Inggris dan Skotlandia. Meski memang benar bahwa perusahaan Inggris tertarik untuk menambang minyak dan gas bumi lepas pantai Libya. Selain itu, dalam pekan-pekan terakhir sejumlah kontak diplomatis dijalin antara Inggris dan Libya.

Torsten Huhn/Ziphora Robina
Editor: Hendra Pasuhuk