1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kemlu: Keinginan Indonesia Gabung BRICS Bukan Ikut-Ikutan

31 Oktober 2024

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan, keinginan Indonesia untuk bergabung dengan BRICS merupakan bentuk dari penerapan prinsip poltik luar negeri yang bebas aktif dan bukan hanya untuk ikut-ikutan

https://p.dw.com/p/4mRDO
Bendera negara anggota di KTT BRICS 2024 di Kazan Rusia
Ilustrasi: Bendera negara anggota di KTT BRICS 2024 di Kazan RusiaFoto: Maxim Platonov/SNA/IMAGO

"Partisipasi Indonesia di forum manapun juga not only for the sake of 'ikut' tipe di semua forum saja. Tapi kita sudah melakukan banyak kajian terhadap forum-forum yang ada dan kita melakukan self-assessment bagaimana kita akan berpartisipasi di dalam forum tersebut," kata Juru Bicara Kemlu Rolliansya (Roy) Soemirat di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (31/10/2024).

Sikap Indonesia menerapkan bebas aktif dalam hubungan internasional telah ditekankan dalam sejumlah forum. Sehingga keinginan Indonesia bergabung dalam BRICS adalah bentuk dari penerapan politik luar negeri yang bebas aktif.

"Bergabungnya Indonesia, keinginan Indonesia untuk bergabung di dalam BRICS jelas-jelas merupakan pengejawantahan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif," kata dia.

Sedang dalam proses

Roy mengatakan bahwa bergabungnya Indonesia ke BRICS sedang dalam proses. Indonesia juga akan mengikuti sejumlah proses untuk bergabung dalam keanggotaan BRICS.

"Memang ada sedikit teknis tapi itu yang kami ketahui secara resmi merupakan guidelines dari proses keanggotaan BRICS yang diperlakukan oleh negara-negara BRICS," sebutnya.

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono telah mengumumkan keinginan Indonesia bergabung dengan kelompok ekonomi BRICS. Sugiono mengatakan Indonesia ingin bergabung dengan BRICS untuk memperkuat kepentingan negara-negara selatan.

Sugiono menyampaikan keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS itu saat mewakili Presiden Prabowo Subianto di KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia. Sugiono awalnya menyampaikan rasa terima kasih dan permohonan maaf dari Prabowo yang tak bisa hadir langsung di Rusia.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih atas undangan kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri pertemuan puncak yang terhormat ini dan izinkan saya menyampaikan salam dan hormat dari Presiden Subianto," ucap Sugiono dikutip dari video yang dikirimkan Kemlu, Minggu (27/10).

Dia mengatakan Prabowo sangat ingin hadir dalam KTT BRICS di Rusia. Namun, katanya, Prabowo memiliki sejumlah agenda yang harus dituntaskan usai pelantikan sebagai Presiden.

Setelah itu, barulah Sugiono menyampaikan keinginan Indonesia bergabung dengan BRICS. Dia juga menjelaskan alasan Indonesia ingin bergabung dengan BRICS.

Baca artikel  DetikNews

Selengkapnya Kemlu Sebut Keinginan Indonesia Gabung BRICS Bukan Sekadar Ikut-Ikutan