151110 VENRO EU Afrika
16 November 2010Dengan kesepakatan ini, diharapkan pada akhirnya akan terbentuk kemitraan dengan persamaan hak yang mencakup semua bidang kerjasama. Bagi kepala urusan Afrika pada Komisi Eropa di Brussel, Belgia, Philippe Darmuzey, itu merupakan sebuah keberhasilan, terutama di bidang politik keamanan dan perdamaian. "Itu merupakan kemitraan yang menonjol di bawah strategi bersama Afrika-Eropa. Dalam kemitraan ini tidak hanya terdapat tekanan terhadap kepentingan masing-masing, melainkan juga merupakan sarana yang efisien dalam menjalin kerjasama."
Darmuzey terutama memuji kerjasama antara dewan keamanan Afrika dan Uni Eropa. Anggotanya mengadakan pertemuan secara teratur dan mendiskusikan masalah secara sederajat dan terbuka. Ini juga terlihat di bidang lain, seperti kesehatan dan kebijakan lingkungan.
Secara kelembagaan Afrika dan Eropa semakin mendekat. Tapi prosesnya hampir tidak diketahui warga. Demikian pandangan Christa Randzio Plath, wakil ketua perhimpunan organisasi bantuan perkembangan Jerman Venro. "Seluruh prosesnya berlangsung secara sangat abstrak. Dalam waktu tiga tahun belakangan terlalu banyak waktu dihabiskan untuk proses kelembagaan dan prosedurnya. Itu tidak menarik bagi warga yang hidup di Eropa atau Afrika."
Anggota parlemen Namibia, Peter Katjavivi, membenarkannya dari sisi pandang Afrika. Juga di negaranya, kerjasama strategi Afrika-Uni Eropa itu belum diketahui warga. Ini merupakan sebuah tantangan besar untuk menyampaikannya. "Karena begitu banyaknya negara yang berdaulat, maka tidak mudah untuk merealisirnya. Semua mitra memerlukan waktu untuk membicarakannya dan memastikan bahwa pada akhirnya semuanya merasa puas dan melaksanakannya. Memang untuk sesuatu yang baik memerlukan waktu," papar Peter Katjavivi.
Sampai sekarang, pemerintahan kedua pihak masih sangat sedikit mengikut sertakan masyarakat madani dalam proses kemitraan. Demikian kritik yang disampaikan wakil ketua organisasi Venro, Christa Randzio Plath. Ia menggantungkan harapannya kepada konferensi puncak Uni Eropa-Afrika yang akan diselenggarakan pekan depan.
Penduduk Afrika dan Eropa tercatat sebanyak 1,7 miliar orang, dan merupakan bobot politik yang dipertimbangkan di panggung politik dunia. Juga untuk secara bersama menangani masalah iklim dunia. Keikutsertaan penduduk secara emosional akan dapat melanggengkan kerjasama tersebut.
Heiner Kiesel/Asril Ridwan
Editor: Ayu Purwaningsih