1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kemiskinan adalah Maut

17 Oktober 2015

Jurang antara kaya dan miskin jauh lebih lebar lagi dibanding 30 tahun silam. Konsekuensinya, makin banyak warga dunia tidak memiliki akses menuju kemakmuran yang diciptakan peradaban. Komentar Grahame Lucas.

https://p.dw.com/p/1ENHs
Foto: picture-alliance/dpa/M. Gambarini

Satu persen orang-orang terkaya dunia, dalam waktu dekat akan menguasai 50 persen dari seluruh kekayaan global. Konkretnya: 80 orang terkaya dunia makin meningkatkan harta kekayaannya, hingga mencapai 1,9 trilyun US Dollar atau naik 600 milyar US Dollar dalam kurun waktu hanya empat tahun. Dalam waktu bersamaan, andil rakyat miskin yang mencakup separuh populasi dunia terhadap kemakmuran juga semakin menurun.

Ini adalah sanggahan keras terhadap teori "Trickle Down" yang diusung sejumlah sekolah tinggi ekonomi terkemuka. Teori meyakini: keuntungan pertumbuhan ekonomi tidak hanya dinikmati orang kaya dan kelas pengusaha, melainkan juga menetes hingga segmen buruh miskin.

Deutsche Welle DW Grahame Lucas
Grahame Lucas pimpinan redaksi South-East Asia DW.Foto: DW/P. Henriksen

Organisasi bantuan humaniter Inggris Oxfam mengingatkan kita semua, bahwa uang pajak rakyat awam di seluruh dunia yang menyelamatkan sistem moneter dunia dari keruntuhan akibat guncangan krisis perbankan di tahun 2008. Tapi setelah itu, perusahan multinasional tidak berbuat banyak untuk membagi keuntungan produktifitas kepada para buruhnya.

Peluang untuk memberantas kemiskinan di seluruh dunia dalam 20 hingga 30 tahun ke depan tidaklah menggembirakan. Juga beban memberantas kemiskinan yang ditimpakan kepada pemerintahan atau kalangan bisnis, tidak bisa diselesaikan dalam jangka pendek. Aksi semacam itu juga tidak akan membantu upaya mereka untuk terpilih kembali.

Tokoh politik bersangkutan mungkin sudah lengser cukup lama, sebelum kemajuan substansialnya tampak. Namun para pemimpin negara maju diharapkan menyusun agenda untuk generasi mendatang. Termasuk mendiskusikan langkah yang diperlukan untuk mendongkrak ekonomi global. Namun agenda semacam itu, juga harus merancang bagaimana agar kalangan paling miskin bisa memetik manfaat lebih banyak.

Artinya pembangunan harus sukses dan peluang pendidikan harus meningkat. Banyak cara untuk mencapai tujuan ini.