1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
KesehatanIndonesia

Penting! Kemenkes Ungkap 4 Cara Cegah Hepatitis 'Misterius'

3 Mei 2022

Kementerian Kesehatan RI mewanti-wanti masyarakat untuk mulai mewaspadai kasus hepatitis 'misterius'. Pasalnya, kasus tersebut sudah ditemukan di Indonesia dan hingga kini belum diketahui penyebabnya.

https://p.dw.com/p/4AkTS
Siti Nadia Tarmizi
Kemenkes RI mengungkap empat cara mencegah kasus hepatitis misteriusFoto: Privat

Ada tiga pasien anak rujukan Jakarta Timur dan Jakarta Barat yang meninggal dunia setelah dirawat di RS Dr Ciptomangunkusumo. Menurut para ahli, dugaan awal berkaitan dengan adenovirus dan SARS-CoV-2 atau virus penyebab COVID-19.

Meski begitu, belum ada kepastian awal mula anak bisa terkena hepatitis 'misterius'. Sebagai langkah pencegahan, Kemenkes RI mengungkap sejumlah tahap yang wajib dilakukan.

  1. Memastikan makanan dalam keadaaan matang dan bersih
  2. Tidak memakai alat makan bersamaan
  3. Mencuci tangan
  4. Menghindari kontak dengan orang sakit

Kini pemerintah tengah melakukan investigasi lebih lanjut terkait tiga laporan kasus anak hepatitis misterius meninggal dunia. Sejauh ini, usia yang terpapar berada di rentang satu hingga enam bulan.

Adapun gejala yang ditemui pada kasus 'hepatitis misterius' meliputi sakit perut, muntah, diare mendadak hingga buang air kecil berwarna tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, bahkan penurunan kesadaran.

"Jika mengeluhkan gejala tersebut, agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat," pesan dr Nadia. 

Ada yang sebut terkait vaksin COVID-19, benarkah?

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban memastikan penyebab hepatitis 'misterius', infeksi yang tidak diketahui penyebabnya bukan terkait vaksin COVID-19. Dua dugaan awal yang ditemukan para pakar belakangan ini adalah adenovirus dan SARS-CoV-2.

Dikutip dari Channel News Asia, adenovirus adalah virus umum yang biasanya menyebabkan penyakit pernapasan atau pencernaan dan selama ini diketahui tidak menyebabkan hepatitis pada anak-anak yang sehat.

Sementara dugaan kaitan hepatitis dengan vaksin COVID-19 disebut Prof Zubairi tak berdasarkan fakta ilmiah.

"Hipotesis ini tidak didukung data, karena sebagian besar anak-anak yang terkena hepatitis misterius ini justru belum menerima vaksinasi COVID-19," beber Prof Zubairi dalam akun Twitter pribadinya, Selasa (3/5/2022).

Ia mengimbau gejala yang wajib diwaspadai terkait hepatitis misterius umumnya meliputi masalah gastrointestinal hingga kemudian muncul gejala penyakit kuning.

"Tes laboratorium-nya juga menunjukkan tanda-tanda peradangan hati parah. Sebagian besar anak tidak mengalami demam," pungkas dia.

Berikut daftar gejala hepatitis 'misterius' yang wajib diwaspadai:

  • Urine gelap
  • Kotoran pucat, berwarna abu-abu
  • Menguningnya bagian putih mata atau kulit (jaundice)
  • Kulit yang gatal
  • Nyeri otot atau sendi
  • Demam
  • Mual, muntah, atau sakit perut
  • Kelesuan atau kehilangan nafsu makan.

(pkp/ ha)

 

Baca selengkapnya di: detiknews

Hepatitis 'Misterius' Ditemukan di DKI, Benarkah Terkait Vaksin COVID-19?

Penting! Kemenkes Ungkap 4 Cara Cegah Hepatitis 'Misterius'