1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kekuasaan Islamic State Menyusut 14%

22 Desember 2015

Islamic State kewalahan melindungi wilayah kekuasaanya. Menurut studi teranyar, kelompok teror tersebut kehilangan 14% wilayahnya. Gerilayawan Kurdi sejauh ini adalah pemenang terbesar perang di Suriah dan Irak.

https://p.dw.com/p/1HRX2
Symbolbild - Flagge ISIS
Foto: picture-alliance/dpa

Kekhalifahan Islamic State sedang menyusut. Kelompok teror pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu kehilangan sekitar 14% wilayah kekuasaanya akibat kekalahan beruntun di berbagai kota. Pakar militer Inggris mencatat, IS kini 'hanya' menduduki area seluas 78.000 kilometer persegi, 12.800 lebih sedikit ketimbang tahun lalu.

Berkat intervensi koalisi internasional di Suriah dan Irak, Islamic State tahun ini lebih banyak kehilangan ketimbang merebut wilayah baru. Kelompok tersebut misalnya tidak lagi menguasai kota strategis Tall Abjad di perbatasan Suriah-Turki. IS juga mundur dari kota Tikrit dan terpaksa meninggalkan kota minyak Baiji di Irak.

Salah satu kehilangan terbesar buat IS adalah jalan yang menghubungkan Rakka di Suriah dan Mossul di Irak. Situasi ini menjadi neraka logistik buat kelompok tersebut. Tanpa jalan penghubung itu wilayah IS praktis terbelah dua antara Suriah dan Irak.

Situasi itu berpengaruh pada kondisi keuangan IS. Menurut laporan Lembaga Analisa Intelijen Pertahanan dan Keamanan, IHS Jane, penjualan minyak mentah oleh Islamic State di pasar gelap kini sudah banyak berkurang.

Tapi langit tidak selamanya mendung buat al-Baghdadi. Laskarnya tercatat berhasil merebut kota tua Palmayra di Suriah dan Ramadi di Irak. Ramadi yang merupakan ibukota provinsi Anbar diduduki IS sejak Mai silam.

Saat ini IS diperkirakan menempatkan sekitar 300 gerilayawan buat melindungi kota berpenduduk 200.000 jiwa itu. Namun militer Irak mengaku tidak tinggal diam. "Operasi pembebasan Ramadi akan dimulai dalam beberapa jam ke depan," tutur panglima militer Irak pada Senin sore (21/12/15) di televisi nasional.

Pihak lain yang diuntungkan adalah kelompok etnis Kurdi di Suriah. Menurut studi IHS Jane, mereka berhasil memperluas wilayah kekuasaannya menjadi tiga kali lipat. Saat ini gerilayawan Kurdi menguasai 186 persen lebih banyak area ketimbang awal Januari silam.

rzn/yf (dari berbagai sumber)