1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kedutaan Asing Peringatkan Warganya Tentang Aksi 2 Desember

1 Desember 2016

Pemerintahan asing lewat kedutaannya di Jakarta memperingatkan warganya untuk menjauhi aksi massal 2 Desember di Jakarta. Aksi tersebut dinilai bisa berubah menjadi kerusuhan.

https://p.dw.com/p/2TYif
Sicherheitspersonal in Jakarta Australische Botschaft
Foto: Reuters/Beawiharta

Kedutaan-kedutaan besar asing di Jakarta hari Kamis (1/12) mengeluarkan peringatan pada warganya agar menjauhi lokasi-lokasi aksi massal 2 Desember.

Polisi memperkirakan sekitar 150 sampai 200 ribu orang akan membanjiri pusat kota Jakarta, hari Jumat (2/12) untuk memrotes Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kalangan Islam garis keras menuntut agar Ahok ditangkap karena telah menghina Islam.

Indonesien Jakarta Demonstration von Islamisten
Aksi protes menuntut penangkapan Ahok, 4 November 2016Foto: picture-alliance/AP Photo/A. Ibrahim

Aksi protes sebulan sebelumya pada 4 November berkahir dengan kerusuhan. Satu orang meninggal dan ratusan luka-luka dalam berbagai bentrokan massa dengan aparat keamanan.

Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta memperingatkan warga AS agar berhati-hati. "Bahkan jika demonstrasi itu dimaksudkan berlangsung damai situasi bisa berubah konfrontatif dan meningkat menjadi kekerasan", tulis Kedutaan Besar AS dalam pesan kepada warganya.

"Beberapa kelompok ekstrimis bisa mengambil kesempatan dari acara 2 Desember dengan menghasut atau melakukan kekerasan," demikian disebutkan selanjutnya. Warga AS diminta menghindari tempat-tempat strategis dan lokasi demonstrasi.

Indonesien Protest gegen Gouverneur Ahok wegen "Blasphemie" in Jakarta
Sisa-sisa kerusuhan 4 November 2016Foto: DW/V. Hölzl

Pemerintah Australia juga memperingatkan warganya bahwa aksi protes bisa berubah menjadi aksi kekerasan: "Kami sangat menyarankan Anda untuk menghindari semua protes karena dapat berubah menjadi (aksi) kekerasan. Jaga tingkat kewaspadaan tinggi dan kesadaran keamanan," demikian bunyi peringatan itu.

Kedutaan Jepang juga mengeluarkan peringatan serupa bagi warganya.

Polisi menyatakan sudah disiapkan lebih dari 20.000 polisi dan tentara yang akan dikerahkan untuk mengamankan aksi hari Jumat, 2 Desember.

Kepolisian dan panitia demo anti Ahok sepakat untuk membatasi demonstrasi di sekitar Taman Monumen Nasional (Monas). Acara dijadwalkan mulai pukul 1 saing Waktu Indonesia Barat (WIB).

Bentrokan bulan lalu terjadi menjelang malam ketika kelompok garis keras menolak membubarkan diri. Pengunjuk rasa lalu melempari polisi dengan batu dan polisi membalas dengan tembakan gas air mata dan meriam air.

Kepolisian telah menetapkan Ahok sebagai tersangka penistaan agama dan kasus itu kini ada di tangan kejaksaan. Jika dinyatakan bersalah, Ahok bisa menghadapi sanksi sampai lima tahun penjara.

hp (afp, ap)