1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kebijakan Uni Eropa untuk Suriah dan Korea Utara

Christoph Hasselbach, dpa, afp19 Februari 2013

Dalam pertemuannya di Brussel, Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa memperketat sanksi bagi Korea Utara dan memperpanjang embargo senjata bagi Suriah.

https://p.dw.com/p/17h4k
epa03394032 Flags are seen in front of the European Parliament in Strasbourg, France, 11 September 2012 during the plenary session of the European Parliament. EU member states must for the first time implement binding energy-saving measures in a push to reduce the bloc's energy consumption by 20 per cent by 2020, compared to 1990 levels. The measures, agreed to Tuesday by the European Parliament, include a 1.5 per cent year-on-year reduction in energy sector sales to consumers, the partial renovation of government-owned buildings and energy audits for large companies. EPA/PATRICK SEEGER
Simbol gambar bendera Uni EropaFoto: picture-alliance/dpa

Para menteri luar negeri Uni Eropa dalam pertemuannya di Brussel (18/2) memutuskan memperketat sanksinya terhadap Korea Utara. Secara sepakat Senin (18/2) menteri luar negeri UE mengambil tindakan restriktif baru. Dengan demikian mereka bereaksi terhadap uji coba atom Korea Utara 12 Februari lalu. Menteri luar negeri Uni Eropa menyesalkan, "bahwa Korea Utara semakin buruk mengikuti haluan provokasi dan isolasi." Menteri luar negeri UE antara lain memutuskan, bahwa materi-materi penting untuk pembuatan roket, misalnya jenis-jenis tertentu dari alumunium tidak lagi akan dikirimkan ke Pyongyang.

Selain itu juga dilarang pembelian obligasi Korea Utara maupun pembelian emas dari badan milik negara.

GettyImages 161501149 South Korean passengers watch TV news reporting North Korea's apparent nuclear test, at the Seoul train station on February 12, 2013. North Korea's apparent nuclear test had an explosive yield of between six and seven kilotons, South Korea's defence ministry said, revising its earlier estimate of 10 kilotons or more. Ministry spokesman Kim Min-Seok said seismic monitors had detected a tremor with a 4.9 magnitude emanating from the North's nuclear test site. AFP PHOTO / KIM JAE-HWAN (Photo credit should read KIM JAE-HWAN/AFP/Getty Images)
Televisi Korea Selatan laporkan uji coba roket Korea UtaraFoto: AFP/Getty Images

Pengiriman uang kertas baru kepada Korea Utara dihentikan. Terhadap empat tokoh pimpinan lainnya rezim Pyongyang, dikeluarkan larangan kunjungan. Kini tokoh penting Pyongyang yang dikenai larangan kunjungan ke Uni Eropa berjumlah 26 orang.

Tetap Tidak ada Kiriman Senjata bagi Oposisi Suriah

Para menteri luar negei juga membahas tenatng Suriah. Embargo Senjata Uni Eropa terhadap Suriah sebetulnya berakhir masa berlakunya 1 Maret mendatang. Keputusan  yang harus diambil adalah memperpanjang atau mengakhiri. Terutama Inggris secara berhati-hati mendesak "perubahan" dalam embargo senjata. Menteri Luar Negeri William Hague mengatakan di Brussel, orang sudah mengakui  kelompok oposisi di bawah nama Koalisi Nasional sebagai wakil rakyat Suriah yang legitim.

Dukungan yang diberikan terhadapnya tidak hanya secara diplomasi politik, melainkan juga dengan perlengkapan militer. Spektrum bantuan militer ini sebaiknya diperluas. Tapi Hague sendiri tidak menyebut kata senjata.

Bukan rahasia jika pemerintah Inggris juga memikirkan hal itu. Argumennya, embargo akan berdampak pada dua pihak: pasukan pemerintah dan pemberontak. Tapi selama tentara-tentara Assad terlengkapi dengan baik dengan senjata-senjata dari negara lainnya, pihak pemberontak tetap berada pada posisi yang lemah.

British Foreign Secretary of State for Foreign and Commonwealth Affairs, William Hague arrives before a Foreign Affairs Council at the EU Headquarters in Brussels on February 18, 2013. European foreign ministers discuss renewing sanctions on Syria and the possibly of lifting an arms embargo. Talks will also focus on the Mali crisis and Zimbabwe. AFP PHOTO/JOHN THYS (Photo credit should read JOHN THYS/AFP/Getty Images)
Menlu Inggris William HagueFoto: JOHN THYS/AFP/Getty Images

Rompi Pelindung dan Detektor

Selama ini Perancis mendukung sikap Inggris, tapi sekarang pemerintah di Paris  tiba-tiba menahan diri  akibat kritik bertubi-tubi. Menteri Luar Negeri Inggris Hague di Brussel harus menelan komentar-komentar yang tajam. Menteri Luar Negeri Luksemburg Jean Asselborn berpendapat, "Di Suriah memang banyak terjadi kekurangan, hanya tidak kekurangan senjata." Sementara Menlu Jerman Guido Westerwelle mengatakan dengan tegas, "Pencabutan embargo senjata hanya akan membawa persaingan perlengkapan militer di Suriah" yang akan menelan banyak korban.

Sejumlah menteri juga berargumentasi, akan sulit menghindari senjata jatuh ke tangan yang salah. Singkatnya, ada penolakan untuk mengirimkan senjata kepada pihak oposisi Suriah.

Hasilnya adalah sebuah kompromi. Embargo senjata diperpanjang kembali selama tiga bulan, tapi diubah sedemikian rupa, agar di masa mendatang perlengkapan militer yang tidak mematikan dan peralatan teknik dapat sampai ke negara itu, guna membantu penduduk sipil. Barang-barang apa saja yang dimaksud, akan dikaji oleh para pakar dan ahli hukum. Menlu Jerman Westerwelle menyebut rompi pelindung dan detektor sebagai contoh barang-barang yang memungkinkan. Senjata secara tegas tetap merupakan pengecualian.

epa03589238 German Foreign Minister Guido Westerwelle speaks to the media as he arrives for a Foreign Affairs council meeting at the EU Council headquarters in Brussels, Belgium, 18 February 2013. The Council, chaired by EU High Representative Catherine Ashton discuss the situation in the EU's southern neighbourhood and will also take stock of EU actions to support Mali. European Union foreign ministers were set for a showdown over the bloc's arms embargo on Syria, while tighter sanctions on North Korea were expected to get waved through. EPA/JULIEN WARNAND
Menlu Jerman Guido WesterwelleFoto: picture alliance / dpa

Politik Diplomasi Belum Optimal

Setidaknya di antara para menteri kebanyakan muncul kesan, bahwa peluang politik diplomasi dalam konflik Suriah belum diupayakan secara optimal.

Ini juga berlaku bagi situasi politik dalam negeri Suriah maupun upaya perdamaian dari luar. Dari pihak luar Uni Eropa tetap mengandalkan Dewan Keamanan PBB dan upaya utusan khusus internasional Lakhdar Brahimi. Penghalang utama di DK PBB adalah Rusia, yang masih tetap mendukung pemerintah Suriah. Menteri Luar Negeri Swedia, Carl Bildt memperingatkan Uni Eropa dari sikap melangkah sendiri. "Jika kita mengambil langkah-langkah yang makin memecah Dewan Keamanan PBB, konflik itu paling tidak dalam waktu dekat akan memanjang dan rezim dapat memainkan pengaruhnya."

Mengakhiri embargo senjata menurut pandangan Bildt sudah pasti akan menjadi langkah yang kontraproduktif.

Sejumlah pemerintah Uni Eropa juga menentang dukungan militer bagi oposisi, karena mereka tidak benar-benar mempercayainya. Menteri Luar Negeri Austria Michael Spindelegger mengatakan, kelompok minoritas seperti warga Kurdi, Alawi, Kristen dan Druze merasa belum terwakili "secara memadai" dalam Koalisi Nasional. Ini menunjukkan bahwa formasi oposisi Suriah saat ini masih belum sampai pada apa yang seharusnya."