1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Kebakaran Hutan dan Kabut Asap Ancam Asia Tenggara

4 September 2015

Lebih dari 25 juta penduduk di Sumatera dan Kalimantan terkena dampak kabut asap yang disebabkan oleh kebakaran hutan. Ini masalah yang muncul setiap tahun dan belum bisa ditangani.

https://p.dw.com/p/1GR5n
Indonesien Waldbrände
Foto: Reuters/Antara Foto/N. Wahyudi

Enam provinsi di Sumatera dan Kalimantan telah menyatakan keadaan darurat kabut asap dan disarankan agar tidak meninggalkan rumahnya, jika tidak perlu. Demikian disampaikan Tri Budiarto, Deputi Bidang Penanganan Darurat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta hari Jumat (04/09).

Tri Budiarto menerangkan, tiga pesawat dan 13 helikopter telah dikerahkan ke daerah kebakaran hutan untuk merekayasa hujan buatan dan memadamkan kebakaran dari udara. "Kami berharap lahan dan udara pemadam kebakaran upaya akan dapat menekan kebakaran dan kabut asap," kata dia.

Indonesien Waldbrände
Foto: Reuters/Antara Foto/W. Septiawan

Kabut asap dari Indonesia juga telah mencapai Malaysia dan selatan Thailand. Menyebabkan kekhawatiran tentang dampaknya bagi kesehatan penduduk dan perekonomian kawasan.

Indonesien Waldbrände
Foto: Reuters/Antara Foto/Y.K. Irawan

Kebakaran hutan antara lain disebabkan oleh praktek pembakaran yang dilakukan perusahaan-perusahaan perkebunan dan penduduk untuk membuka lahan perkebunan dan pertanian baru.

Waldbrand auf Sumatra
Foto: picture-alliance/dpa

Pemerintah Indonesia memperingatkan, fenomena cuaca panas El Nino bisa berlangsung sampai bulan Oktober. Ini berarti musim kering masih panjang dan bisa terjadi lebih banyak kebakaran hutan di beberapa kawasan Indonesia. Kementerian Pertanian menyebutkan, El Nino dapat merusak sekitar 200.000 hektar sawah, berarti sekitar 1-2 juta ton beras terancam hilang musnah.

hp/vlz (dpa, afp)