1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Bush tentang Merkel: 'Perempuan yang Tidak Takut Memimpin'

Ines Pohl
15 Juli 2021

Mantan Presiden AS George W. Bush biasanya tidak melayani wawancara. Tapi kepada DW ia membuat pengecualian khusus karena berbicara tentang Kanselir Jerman Angela Merkel. Keduanya dikenal memiliki hubungan yang baik.

https://p.dw.com/p/3wUrd
Merkel dan Bush
Relasi antara Kanselir Jerman Angela Merkel dan mantan Presiden AS George W. Bush terkenal harmonisFoto: Matthew Cavanaugh/dpa/picture-alliance

DW berkesempatan untuk wawancara ekslusif dengan Mantan Presiden AS George W. Bush. Saat tim kamera kami menyiapkan set di ruang tamu yang terang benderang dengan kain gelap, George W. Bush tiba-tiba muncul satu jam lebih cepat dari jadwal wawancara. Dia mengenakan celana pendek dan kaus hijau cerah berlumuran cat, menghisap cerutu dan memegang iPad. "Saya senang melakukan [wawancara ini] untuk Angela," katanya.

Bush berbicara dengan cara yang menawan dan sepenuh hati, pertama tentang Kanselir Jerman Angela Merkel dan kemudian tentang karya seninya. Bush menunjukkan kepada kami lukisannya di iPad, sambil berbicara tentang bagaimana beratnya bekerja di struktur pemerintahan pada zamannya, dan kuasnya telah menjadi sarana ekspresi politik baginya sejak dia meninggalkan Gedung Putih.

Saat Bush pergi untuk berganti pakaian demi wawancara televisi kami, saya berpikir: "Tidak ada suasana kaku yang perlu dicairkan di sini." 

Ines Pohl (DW) saat mewawancarai mantan Presiden AS George W. Bush
Ines Pohl (DW) saat mewawancarai mantan Presiden AS George W. BushFoto: DW

'Tidak takut memimpin'

George W. Bush umumnya menjaga jarak dari arena politik. Belakangan, saat presiden ke-43 Amerika Serikat ini melayani wawancara, biasanya hanya membahas karya seninya saja. Tapi kali ini, dia membuat pengecualian untuk film dokumenter kami tentang Angela Merkel. Dia menyambut kami di rumahnya dan memberi kami banyak waktunya.

"Merkel membawa kelas dan martabat ke posisi yang sangat penting; [dia] membuat keputusan yang sangat sulit, dan melakukannya dengan apa yang terbaik untuk Jerman, dan melakukannya berdasarkan prinsip," kenang Bush dengan penuh kasih. "Dia adalah pemimpin yang penuh kasih, seorang perempuan yang tidak takut untuk memimpin."

Merkel, sosok pembawa stabilitas di dunia yang terus berubah

Bagi George W. Bush, seperti bagi kebanyakan orang Amerika, Angela Merkel melambangkan "impian Amerika." Seorang perempuan yang tumbuh di bawah rezim komunis yang represif, namun berhasil mencapai pucuk teratas di dunia bebas. Dan bukan hanya di mana saja, tetapi di Jerman, negara yang dari sudut pandang Amerika, telah dibebaskan dua kali dari kediktatoran. Pertama, dari rezim Nazi sebagai negara secara keseluruhan, dan kedua, Jerman Timur dari cengkeraman Kremlin.

Merkel dianggap di kalangan liberal Amerika sebagai pemimpin dunia bebas, terutama selama empat tahun AS dipimpin mantan Presiden Donald Trump. Ketika Uni Eropa dan masing-masing negara Eropa diguncang oleh gejolak politik, Merkel dipandang sebagai simbol stabilitas yang dapat diandalkan di dunia yang terus berubah, di mana masalah tampaknya semakin besar dan solusi yang dicari semakin rumit. 

Angela Merkel adalah salah satu di antara 30 pemimpin dunia yang dilukis oleh Bush.
Angela Merkel adalah salah satu di antara 30 pemimpin dunia yang dilukis oleh Bush.Foto: Larry W. Smith/dpa/picture alliance

"Merkel telah bertahan dalam lingkungan yang cukup sulit selama lebih dari delapan tahun. Itu sangat menakjubkan," kata Bush, menyinggung kesan bahwa warga AS tampaknya sudah muak dengannya setelah delapan tahun menjabat. "Dan itu mencerminkan kepercayaan pemilih Jerman."

Dulu, ketika Merkel baru terpilih menjadi kanselir dan menjabat tangan George W. Bush pada tahun 2006, hubungan antara Jerman dan AS kurang baik. Pendahulu Merkel, Gerhard Schröder, mengecam keras Bush karena terlibat dalam perang dengan Irak. Banyak yang menduga ini murni taktik kampnye pemilihan Schröder.

George W. Bush menceritakan fakta bahwa hubungan AS-Jerman yang membaik dengan cepat, banyak berkaitan karena dia dan Merkel memiliki hubungan yang sangat baik sejak awal.

Beda pendapat tentang Rusia

Seperti Presiden AS Joe Biden saat ini, Bush juga kritis terhadap pembangunan Nord Stream 2, pipa gas dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik. Bush mengatakan pipa itu akan meningkatkan ketergantungan Jerman pada Rusia, tetapi juga memperumit situasi di Ukraina. Namun, Bush mengatakan dia mengerti jika Angela Merkel melakukan pendekatan dengan kebijakan Rusia yang berbeda dengan AS. Setiap negara harus menemukan jalannya sendiri, katanya.

Ketika ditanya tentang kebijakan imigrasi Angela Merkel, Bush mengatakan dia menghormati keputusannya. "Reaksi pertama saya adalah: 'Ada seorang perempuan dengan hati yang besar.' Dan saya yakin dia dimotivasi oleh rasa belas kasih. Dan, itu jelas merupakan keputusan politik yang sulit baginya, tetapi dia memimpin."

Bush sendiri tidak senang dengan kebijakan imigrasi yang keras oleh pemerintahan Trump. Dia baru-baru ini merilis sebuah buku yang menampilkan potret para imigran, yang menjadi caranya sendiri untuk terlibat dalam wacana politik. 

Seorang panutan untuk anak perempuan

Bush yang merupakan ayah dari dua anak perempuan, juga melihat Merkel sebagai panutan, khususnya bagi anak perempuan: "Ada banyak gadis yang menonton Angela Merkel dan berkata, 'Saya juga bisa memiliki posisi tanggung jawab dan kekuasaan,'" katanya.

Angela Merkel melakukan perjalanan ke Washington untuk terakhir kalinya sebagai kanselir. Pertemuan pertamanya dengan presiden baru AS, Joe Biden, merupakan kunjungan perdana sekaligus perpisahan.

Dalam politik Amerika, ada kesadaran yang berkembang bahwa sebuah era akan segera berakhir. Hubungan transatlantik perlu didefinisikan ulang, salah satunya karena politik global semakin kacau karena kekuatan besar lainnya memainkan peran yang semakin berpengaruh di panggung dunia.

Menginspirasi kaum muda untuk transatlantisisme

Ketika Angela Merkel pertama kali menjabat hampir 16 tahun yang lalu, hampir setiap keluarga AS memiliki hubungan yang kuat dan bersifat pribadi dengan Jerman. Ada veteran, termasuk politisi terkenal, yang pernah berperang melawan Nazi Jerman dalam Perang Dunia II, atau telah ditempatkan di Jerman Barat selama bertahun-tahun menjelang runtuhnya Tembok Berlin.

Ini adalah salah satu lika-liku sejarah yang tak terduga bahwa ratusan ribu "penjajah" yang tinggal di Jerman sebagai tentara muda telah menjadi duta sejati persahabatan Jerman-Amerika.

Siapa pun yang menggantikan Merkel akan memiliki tugas besar untuk menginspirasi generasi muda untuk mendukung hubungan transatlantik yang erat. Sekarang, ada generasi yang hidup jauh dari kengerian Perang Dunia II dan Perang Dingin. Tapi mungkin saja itu tidak cukup.

"Apakah Angela Merkel melakukan pekerjaan dengan baik?" tanya kami di akhir wawancara. "Saya kira begitu," jawab George W. Bush sambil mengangguk. "Baik dia dan saya tidak perlu khawatir tentang sejarah jangka pendek, karena kami tidak akan tahu di mana kami berdiri hingga nanti setelah kami mati." 

Klik di sini untuk melihat tayangan lengkapnya dalam wawancara DW Documentary

(pkp/gtp)