1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

Karplus, Levitt, Warshel Menang Nobel Kimia 2013

cp/vlz (ap, dpa, rtr, afp)9 Oktober 2013

Martin Karplus, Michael Levitt dan Arieh Warshel diganjar hadiah Nobel bidang kimia tahun 2013 atas pengembangan model multiskala untuk sistem kimia kompleks. Ketiganya adalah ahli kimia molekul.

https://p.dw.com/p/19wiV
Foto: Jonathan Nackstrand/AFP/Getty Images

"Ketiga ilmuwan membangun fondasi bagi program yang kokoh yang digunakan untuk memahami dan memprediksi proses-proses kimia," jelas Akademi Sains Kerajaan Swedia dalam sebuah pernyataan saat penganugerahan hadiah senilai 1,25 juta Dolar hari Rabu (09/10/13).

Martin Karplus berkebangsaan Amerika-Austria, Michael Levitt berkewarganegaraan ganda Amerika-Inggris, dan Arieh Warshel mewakili Amerika-Israel sukses merancang simulasi komputer yang mampu memperjelas proses kimia. "Model komputer yang mencerminkan kehidupan nyata amatlah penting bagi kemajuan di bidang kimia," lanjut pernyataan tersebut.

Awal pekan ini, dua warga Amerika Serikat dan seorang warga Jerman mendapatkan hadiah Nobel di bidang kedokteran atas penemuan cara zat kunci bergerak dalam sel. Sementara Nobel bidang kimia diraih Peter Higgs dari Inggris dan Francois Englert dari Belgia yang melahirkan teori yang membantu menjelaskan pembentukan materi pasca Dentuman Besar.

Kontroversi Nobel bidang sains

Namun pemberian hadiah Nobel bidang fisika mendapat tentangan dari salah seorang anggota Akademi Sains Kerajaan Swedia. Anders Barany menilai Nobel Fisika 2013 seharusnya juga jatuh kepada laboratorium Organisasi Eropa untuk Riset Nuklir (CERN) di Swiss. Pengambilan keputusan pemenang pun tertunda sejam hari Selasa (08/10/13) akibat alotnya diskusi.

Partikel yang dicetuskan oleh Higgs dan Englert tahun lalu ditemukan oleh CERN setelah pencarian berdekade lamanya. Banyak yang mengira laboratorium itu akan turut berbagi Nobel, namun akhirnya hanya disebut secara singkat dalam pernyataan pemberian hadiah Nobel. "Ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Memang pengakuan yang baik, tapi itu saja belum cukup," tutur Barany.

Meski hadiah Nobel Perdamaian pernah diberikan bagi sebuah organisasi di masa lalu, hal ini belum pernah terjadi pada kategori sains.

cp/vlz (ap, dpa, rtr, afp)