1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya

300708 Demo Karadzic

30 Juli 2008

Radovan Karadzic tersangka penjahat perang Bosnia sudah diekstradisi ke Mahkamah Kejahatan Perang di Den Haag. Aksi buron selama 13 tahun sudah berakhir.

https://p.dw.com/p/EmWc
Karadzic diduga diangkut dengan helikopter ke tahanan mahkamah tribunal di Scheveningen dekat Den Haag
Karadzic diduga diangkut dengan helikopter ke tahanan mahkamah tribunal di Scheveningen dekat Den HaagFoto: picture-alliance/ dpa

Karadzic (63) kini harus mempertanggungjawabkan kejahatan perang di Bosnia, khususnya genosida terhadap 8.000 warga Muslim Bosnia di Srebrenica pada tahun 1995 lalu. Sementara di ibu kota Serbia, Beograd kelompok ultra-nasionalis Selasa (29/7) malam menggelar aksi demonstrasi dengan kekerasan, mencegah ekstradisi Karadzic. Kelompok radikal pendukung Karadzic dilaporkan menyerang polisi dan melakukan perusakan. Hingga lewat tengah malam sesekali masih terdengar letusan granat air mata untuk membubarkan para demostran. Karadzic dijemput dari rumah tahanan khusus penjahat perang di Beograd sekitar pukul empat pagi hari Rabu (30/7), dan langsung diterbangkan ke Belanda.

Sampai Selasa (29/7) kemarin disebutkan masih muncul spekulasi menyangkut apakah pengacara Karadzic sudah mengajukan permohonan penangguhan ekstradisi. Taktik mengulur waktu, untuk mencegah rapat umum kelompok ultra-nasionalis terus dilakukan hinga menit-menit terakhir. Ketika pimpinan kelompok radikal, Tomislav Nikolic menyampaikan pidatonya pada rapat umum di Plaza Republik di Beograd, aksi kerusuhan mulai dilancarkan oleh para pendukung Karadzic.

Mula-mula Nikolic masih mengatakan, aksi kerusuhan ini bukan wajah asli Serbia. Akan tetapi, ia melanjutkan pidatonya yang amat provokatif :“Apakah di lapangan atau di gedung parlemen, tidak ada lagi jadwal harian. Jadwal hariannya sekarang adalah Serbia. Jadwal hariannya bernama Karadzic.“

Pidato Nikolic hanya ditanggapi sebagian peserta demonstrasi. Sebagian lagi justru mengalihkan perhatian ke lokasi pecahnya kerusuhan. Penampilan pimpinan kelompok radikal itu di panggung nyaris tenggelam dalam kekacauan. Tapi Nikolic berusaha kembali menenangkan pendukungnya: “Saudara-saudaraku, saya berbicara atas nama Radovan Karadzic dan Vojislav Seselj, jangan melakukan kerusuhan di jalanan. Kalian para demonstran dan polisi yang seharusnya melindungi kami, diharap mundur.“

Tapi semua sudah terlambat. Kelompok perusuh bahkan mencoba menyerang panggung. Kelompok pembakar semangat dan sebagian peserta rapat umum, berlarian menjauhkan diri dari kawasan kerusuhan. Peserta yang naas menjadi korban tembakan gas air mata atau dicegat oleh polisi anti huru hara.

Nikolic yang menjadi provokator pecahnya aksi kerusuhan, justru balik menuding polisi tidak becus. Ia juga menuding presiden Serbia, Boris Tadic sebagai melakukan rekayasa politik untuk menjatuhkan citra kelompok radikal. Situasi di Beograd hari Rabu (30/7) pagi dilaporkan kembali tenang, setelah berita penyerahan Karadzic ke Mahkamah Tribunal di Den Haag dilaporkan hampir semua media massa elektronik. Bagi Presiden Boris Tadic yang pro-barat, hari ini dapat menjadi hari baik bagi Serbia untuk melakukan pendekatan ke Eropa. (as)